Manado, 28/4 (Antaranews) - Coco chemical merupakan peluang yang perlu dikembangkan petani kelapa Sulawesi Utara (Sulut) guna mendorong peningkatan kesejahteraan.
"Komoditas coco chemical merupakan produk turunan dari kopra putih yang belum banyak dikembangkan petani, padahal nilai tambah yang diterima cukup tinggi," kata Dr Carolina Pakasi, MSi, pakar perkelapaan Sulut pada workshop pengembangan klaster industri kelapa di Manado, Kamis.
Carolina mengatakan, selama ini pengembangan coco chemical lebih banyak diusahakan pabrikan, akibatnya nilai tambah tidak jatuh ke petani, untuk itu sudah saatnya petani merubah pola pikirnya.
"Peluang pasar coco chemical di pasar luar negeri sangat besar, ini harus dimanfaatkan petani dan pengambil kebijakan harus memberdayakan petani supaya mampu menghasilkan produk coco chemical," kata Carolina.
Pengembangan coco chemical ini akan sangat baik kalau dalam bentuk klaster, sebab dengan demikian akan terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir.
"Program klaster akan meningkatkan kesejahteraan daerah dan masyarakat sebab akan terjadi perubahaan teknologi yang menglobal, penyerapan tenaga kerja karena ada peningkatan kualitas," kata Carolina.
Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Sulut, Benny Nongkan, SE mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk pengembangan coco chemical.
"Petani akan mendapat bantuan peralatan seperti tungku kopra putih dan sarana pendukung lainnya, hanya karena anggaran terbatas diharapkan ada peran dari pelaku usaha," kata Benny.
Produk kelapa Provinsi Sulut lebih dari 80 persen masih diolah dalam bentuk kopra asapan, yang kemudian dijual kepada produsen guna diproses menjadi minyak kelapa kasar (crude coconut oil) dan beberapa produk turunan lainnya.
"Ada sekitar 23 produk turunan, tetapi yang dominan dikembangkan belum mencapai 10 jenis, dan coco chemical diantaranya yang perlu terus didorong," kata Benny.
Benny mengatakan, pengembangan klaster kelapa optimis mampu berhasil, karena pihak Bank Indonesia dan pihak perbankan mendukung sepenuhnya proram ini.