Jakarta (ANTARA) - Gempa di tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Jumat pukul 19.09 WIB terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam Lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
BMKG semula menyatakan gempa yang pusatnya berada di laut sekitar 57 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar pada kedalaman 110 kilometer itu magnitudonya 6,2 namun kemudian memutakhirkannya menjadi 5,9.
Gempa bumi yang menurut hasil analisis BMKG memiliki mekanisme sesar naik kombinasi geser itu getarannya dirasakan di Blitar dengan intensitas V MMI, dirasakan oleh hampir semua penduduk, membuat banyak orang terbangun, menyebabkan gerabah pecah dan barang-barang terpelanting, serta membuat tiang-tiang dan barang besar bergoyang.
Dampak gempa juga dirasakan di Karangkates, Sawahan, Ngajuk, Lumajang, Tulungagung, dan Malang dengan intensitas IV MMI, dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkan gerabah pecah dan pintu berderik,.
Di Madiun, Banyuwangi, Pasuruan, Ponorogo, Mataram, Trenggalek, Pacitan, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Pacitan, Kuta, Denpasar, Gianyar, Lombok Barat, Ngawi, Tabanan, dan Jembrana getaran akibat gempa itu dirasakan pada skala III MMI, dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu.
Selain itu, getaran gempa dirasakan di Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Kediri, Magelang, Cilacap, Pasuruan, Wonogiri, Klaten, Lombok Tengah, Purworejo, dan Karangasem dengan intensitas II MMI, dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Bambang mengatakan, menurut hasil monitoring BMKG hingga pukul 20.00 WIB terjadi dua kali gempa bumi susulan dengan magnitudo 3,1 dan 2,9 setelah gempa dengan magnitudo 5,9 di Blitar.
Berdasarkan data yang sudah masuk ke BMKG, gempa yang menurut hasil pemodelan tidak berpotensi menimbulkan tsunami itu menyebabkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan fasilitas umum dan rumah warga.
Bambang mengimbau warga tetap tenang, menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa dan tidak mengalami kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Berita Terkait
Sharp Class Kembali Hadir Di SMKN 1 Blitar
Kamis, 17 November 2022 23:11 Wib
Surabaya dan Blitar kerja sama terkait hasil alam dan UMKM
Sabtu, 9 Oktober 2021 14:06 Wib
Polisi Blitar menangani dugaan pembunuhan istri
Kamis, 7 Oktober 2021 12:47 Wib
Harga telur semakin turun, peternak ayam Blitar mengeluh
Senin, 20 September 2021 19:37 Wib
Seorang pemilih di Desa Soso-Blitar Jatim terjatuh lalu meninggal dunia
Rabu, 9 Desember 2020 14:08 Wib
Seorang pejabat Kemenag Kota Blitar masuk PDP meninggal dunia
Sabtu, 4 April 2020 13:10 Wib
Belasan WNA lolos pemeriksaan Kantor Imigrasi Blitar
Rabu, 18 Maret 2020 15:58 Wib
Empat sepeda motor terbakar akibat bentrok suporter Persebaya-Arema
Selasa, 18 Februari 2020 22:24 Wib