Surabaya (ANTARA) - Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan Jawa Timur tidak perlu beras impor karena kondisi stok cukup dan aman hingga akhir Mei 2021.
"Bahkan sekarang sedang surplus sehingga tidak ada kebutuhan Jatim untuk suplai beras impor," ujarnya kepada wartawan Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin.
Jatim, kata dia, bisa mencukupi kebutuhan pangan dan mampu menjaga kestabilan harga gabah di tingkat petani.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, surplus beras di Jatim akan terjadi karena sampai semester satu luas panen dihitung asumsi hingga April sebesar 974.189 hektare dengan asumsi produksi beras 3.053.994 ton.
"Jadi berdasarkan prediksi dan hitungan kami, di Jatim akan ada surplus 902.401 ton. Dengan jumlah itu, maka Jatim tidak perlu ada suplai beras impor. Stok beras kita sangat melimpah. Bahkan saat ini tim satgas pangan sedang keliling untuk menyerap padi dan beras produksi panen," ucap dia.
Selain itu, berdasarkan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok Januari 2021 sampai April 2021, ketersediaan beras diasumsikan tercukupi, bahkan tren harga beras terjaga stabil.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu menjelaskan, angka ketersedian beras yang disebutkan di atas masih belum dihitung tambahan luas panen Mei dan Juni, dengan luas lahannya 295.118 hektare dan produksi 1.008.779 ton.
"Sehingga produksi beras Jawa Timur sampai dengan semester satu adalah 1.911.180 ton," kata mantan Menteri Sosial itu.
Dengan data tersebut, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa warga masyarakat tak perlu khawatir dan cemas, karena stok pangan aman dan dalam kondisi sangat cukup dan surplus.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menegaskan bahwa prakiraan produksi tidak bergeser seperti yang terjadi pada tahun 2020, bahkan produksi beras di Jatim selalu meningkat dari tahun ke tahun.
"Jadi, saya tegaskan bahwa ketersediaan 2021 kondisi stok sangat aman, tahun 2020 surplus 1,9 juta ton, yang secara tidak langsung menjadi stok atau cadangan," tuturnya.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak melakukan spekulasi sehingga berdampak pada gejolak harga di pasaran, sebab dengan kondisi beras Jatim yang surplus maka dipastikan kestabilan harga di pasar juga stabil.
Berita Terkait
Isuzu dan Toyota beri tanggapan soal pernyataan Menperin impor D-cab
Sabtu, 23 Maret 2024 7:05 Wib
Ganjar Pranowo harap Sulut jadi pintu keluar masuk ekspor-impor wilayah utara
Kamis, 1 Februari 2024 18:49 Wib
Mahfud MD sebut impor emas Rp189 triliun ditemukan pemalsuan data kepabeanan
Rabu, 1 November 2023 16:10 Wib
Bulog Sulutgo kembali impor beras 6.000 ton dari Thailand
Senin, 30 Oktober 2023 15:43 Wib
Bulog impor 12.400 ton beras dari Thailand perkuat stok Sulut
Sabtu, 28 Oktober 2023 7:17 Wib
Polisi musnahkan 1.978 ballpres pakaian cabo
Rabu, 20 September 2023 16:39 Wib
Bulog impor daging dari Australia penuhi kebutuhan Sulut
Jumat, 8 September 2023 21:29 Wib
Wamendag Jerry Sambuaga sebut "Positive list" barang impor prioritaskan bahan baku
Kamis, 24 Agustus 2023 9:39 Wib