Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menerjunkan 6.170 personil untuk bersiaga melakukan pemantauan kelistrikan dan pengamanan pada daerah terdampak banjir di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar).
"Petugas PLN terus bersiaga untuk memantau kondisi wilayah yang terdampak banjir guna melakukan pemulihan dan memastikan keselamatan masyarakat," kata Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura dan Bali PLN, Haryanto WS di Jakarta, Sabtu.
Hingga Sabtu (20/2) pukul 16.00 WIB, dipaparkan, terdapat 1.376 Unit gardu distribusi terdampak banjir. Sementara sebanyak 505 gardu distribusi dan sekitar 135 ribu pelanggan telah berhasil PLN nyalakan kembali.
Adapun beberapa wilayah yang masih terdampak di Wilayah Jakarta yaitu Cipinang, Pinang Ranti, Kampung Makasar, Bambu Apus, Fatmawati, Kemang, Pejaten, Warung Buncit, Kalibata, Ciledug, Petukangan, Pondok Kacang, Kuningan, dan Karet Tengsin.
Sementara di Jawa Barat yaitu sebagian Bekasi meliputi Bintara, Jatiasih, Kalimalang, Jatibening, Jatiwaringin, Pondok Gede, sebagian Cikarang, sebagian Karawang, dan sebagian Gunung Putri.
Haryanto mengatakan, terdapat kondisi yang menyebabkan listrik dinonaktifkan demi keselamatan, yaitu apabila rumah warga terendam, jaringan listrik PLN terendam, dan keduanya terendam.
PLN akan melakukan pemulihan listrik di lokasi terdampak banjir apabila semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik, serta kedua belah pihak yaitu PLN dan Tokoh Masyarakat menandatangani berita acara penyalaan listrik.
Perusahaan pelat merah itu terus memantau perkembangan situasi di lokasi-lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir untuk secara sigap mengambil langkah. PLN juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk hal tersebut.
Perseroan mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan banjir. Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123.
PLN juga mengajak pelanggan untuk melakukan catat meter mandiri melalui aplikasi PLN Mobile. Pelanggan tinggal mengunggah foto meteran listrik pada tanggal 24-27 setiap bulannya. Kemudian, di tanggal 1 bulan berikutnya akan keluar tagihan berdasarkan angka meteran yang dilaporkan.
Fitur SwaCAM membuat pencatatan meter listrik lebih praktis, karena tidak perlu menunggu petugas datang ke rumah setiap bulannya. Adanya SwaCAM membuat proses penagihan listrik menjadi semakin transparan, karena pelanggan sendiri yang memberikan laporan pemakaian listrik.
Berita Terkait

Uni Eropa bantu Rp 3,4 miliar korban banjir dan siklon di NTT
Selasa, 20 April 2021 19:47 Wib

Polri kirim bantuan untuk korban banjir di NTT
Senin, 5 April 2021 23:02 Wib

BNPB: Sudah 41 orang meninggal dunia akibat banjir bandang di NTT
Minggu, 4 April 2021 19:45 Wib

Banjir bandang NTT, enam warga Lembata ditemukan meninggal, banyak belum ditemukan
Minggu, 4 April 2021 18:03 Wib

Keterbatasan alat berat perlambat pencarian korban banjir Flores Timur
Minggu, 4 April 2021 15:24 Wib

Peduli korban banjir Bandang di Kelurahan Bahu, BSG Cabang Siau salurkan bantuan Sembako
Rabu, 31 Maret 2021 16:28 Wib

Lurah Bahu sebut pengungsi banjir bandang 163 Jiwa
Selasa, 30 Maret 2021 17:47 Wib

Banjir bandang landa Lingkungan V Kelurahan Bahu, Siau Timur
Selasa, 30 Maret 2021 2:47 Wib
Komentar