Timika (ANTARA) - Upaya pencarian tujuh penumpang KM Uty Star yang dilaporkan tenggelam di perairan dekat Pulau Yapero, Distrik Mimika Timur Jauh pada Selasa (16/2) hingga kini belum membuahkan hasil.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika George L Mercy Randang di Timika, Kamis, mengatakan tim rescue SAR Timika didukung Satpol Airud Polres Mimika dan kerabat korban kembali dikerahkan ke lokasi tenggelamnya KM Uty Star untuk mencari keberadaan tujuh penumpang kapal nahas itu.
"Tadi pagi tim sudah bertolak kembali ke lokasi kejadian. Pencarian hari ini akan diperluas dengan mengikuti perhitungan dari SARMAP Prediction, yaitu perhitungan pergeseran objek yang dicari menyesuaikan data arus sesuai data dari BMKG, sehingga perhitungan titik duga sebaran dimana objek bergeser bisa diperkirakan ke arah mana. Tentu ini sangat membantu tim untuk memudahkan melakukan pencarian," jelas George.
Pada Rabu (17/2), SAR Timika mengerahkan lima personel rescue dipimpin oleh Kasubsie Siaga dan Operasi SAR Timika Syahril menggunakan perahu RIB 400 PK melakukan pencarian tujuh penumpang KM Uty Star di perairan sekitar Pulau Yapero.
Tim SAR gabungan melakukan penyisiran hingga radius empat noutical mile dari lokasi diduga tenggelamnya KM Uty Star.
"Tim hanya menemukan jaring ikan diduga milik kapal nahas tersebut. Pencarian dimulai pukul 06.30 WIT sampai pukul 18.00 WIT dengan hasil nihil, sehingga tim kembali ke Posko di Dermaga SAR Pomako," katanya.
Selain melibatkan personel SAR Timika dan Polisi Perairan, pencarian ketujuh penumpang KM Uty Star juga melibatkan sejumlah kerabat korban yang menggunakan tiga kapal kayu.
KM Uty Star berangkat ke perairan dekat Pulau Yapero pada Rabu (17/2) untuk mencari ikan. Namun kapal nahas itu dilaporkan tenggelam akibat diterjang gelombang tinggi mencapai lebih dari tiga meter.
Kejadian itu dilaporkan ke Kantor SAR Timika oleh seorang warga bernama Faisal pada Selasa (16/2) malam.
Kawasan perairan sekitar Pulau Yapero hingga Pulau Tiga di perbatasan Kabupaten Mimika dan Kabupaten Asmat dikenal sangat rawan kecelakaan laut lantaran arus dan gelombang tinggi dan tidak beraturan.
Berita Terkait
36 warga diselamatkan tim SAR saat kapalnya tenggelam
Senin, 11 Maret 2024 7:34 Wib
Rhamdani sampaikan duka cita PMI korban kapal tenggelam di Korea
Senin, 11 Maret 2024 7:19 Wib
Kapal tenggelam di Korsel, tiga ABK WNI ditemukan meninggal dunia
Minggu, 10 Maret 2024 17:50 Wib
SAR gabungan temukan jasad warga Rukam tenggelam di Sungai Batanghari
Senin, 22 Mei 2023 10:55 Wib
SAR cari dua bocah tenggelam di Sungai Cimandiri
Sabtu, 20 Mei 2023 6:15 Wib
17 WNI hilang saat kapal pencari ikan China tenggelam
Rabu, 17 Mei 2023 13:15 Wib
Tim SAR belum temukan dua ABK KM Batiwakal Permai di perairan Talaud
Senin, 10 April 2023 4:13 Wib
Basarnas Pekanbaru cari pelajar tenggelam di Sungai Mandau
Selasa, 14 Maret 2023 22:36 Wib