Manado (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus memperkuat sektor pertanian di tengah pandemi COVID-19 agar pangan tidak bergantung pada impor dan terdepan menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
"Salah satu terobosannya yakni pengembangan pertanian berbasis kawasan korporasi petani yang difasilitasi dana kredit usaha rakyat (KUR) untuk kemajuan, modern dan kemandirian petani," ujar Menteri Syahrul di Kabupaten Minahasa Utara, Senin.
Pada kegiatan tanam sekaligus panen integrasi kedelai-kelapa dan panen jagung di Desa Tontalete, Menteri mengatakan, pertanian adalah sesuatu yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik dan bertahan dalam kondisi apapun.
Mentan mengatakan karena pandemi COVID-19, negara seperti Amerika Serikat dan Jepang kembali mengaktifkan sektor pertaniannya.
"Di tengah COVID-19 saat ini, aktivitas lainnya hampir terhenti, kecuali pertanian. Oleh karena itu pertanian itu sesuatu yang pasti, pertanian jawaban dari pelemahan yang ada," ungkapnya.
BPS lanjut dia mencatat, pada saat sektor lain mengalami penurunan, ekspor pertanian bulan Juli 2020 justru meningkat 24,1 persen dibandingkan bulan Juni.
Menteri menjelaskan selain padi, pengembangan komoditas pertanian seperti kedelai, jagung dan komoditas perkebunan seperti kelapa harus dikelola dengan model korporasi petani.
Semua pelaku usaha mendapat manfaat dari program ini terutama peningkatan kesejahteraan petani, di mana petani memperoleh layanan sarana produksi dan modal, terlindungi asuransi dan ada kepastian pasar dan jaminan harganya.
"Untuk itu kami mengharapkan kepada provinsi dan kabupaten/kota melakukan gerakan di lapangan dan menggerakkan kostratani di kecamatan sebagai ujung tombaknya," ujarnya.
Mentan optimistis, komitmen yang kuat semua pihak yang terlibat di masing-masing tingkatan akan menjadi indikator keberhasilan pencapaian swasembada pangan nasional.
"Pertanian kuat, kita tidak ada bicara impor. Dari Sulut ini kita siapkan pangan untuk negara kita. Jangan biarkan impor masuk. Lahan pertanian kita sangat subur. Kita harus kelola dengan optimal," harap Menteri.
Kegiatan ini dihadiri Pangdam XIII Merdeka, Mayjen TNI Santos Matondang, Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Edwin Silangen, Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke dan jajaran Eselon I Kementan.
Pada kegiatan itu juga dilakukan penandatanganan MoU Korporasi Petani Jagung dan Kedelai yang melibatkan Bank BRI, BRI, Mandiri, Pupuk Kaltim, Jasindo, PT PPI, PT MAGP, dan lainnya bersepakat mengembangkan korporasi jagung dan korporasi kedelai.
Berita Terkait
Wagub Sulut ajak petani gunakan akses perbankan dapatkan modal usaha
Jumat, 29 Maret 2024 7:01 Wib
Wagub sebut empat sektor jadi penyanggah Sulut saat COVID-19
Kamis, 28 Maret 2024 7:32 Wib
Wagub: Membangun sektor pertanian butuh kerja sama pentahelix
Rabu, 27 Maret 2024 5:24 Wib
Tujuh kontainer komoditas pertanian Sulut diekspor ke Asia Timur
Sabtu, 10 Februari 2024 5:42 Wib
Menteri Pertanian sebut "food estate" berjalan baik
Senin, 22 Januari 2024 21:16 Wib
Pemerintah dorong warga manfaatkan lahan tidur jadi produktif
Kamis, 11 Januari 2024 4:43 Wib
BPS: Peningkatan teknologi pertanian dorong minat milenial jadi petani
Jumat, 8 Desember 2023 6:19 Wib
BPS: UTP Sulut capai 271.269 unit
Senin, 4 Desember 2023 22:21 Wib