Washington (ANTARA) - Dana Moneter Internasional (IMF) sedang menjajaki alat-alat tambahan untuk menyediakan pembiayaan bagi negara-negara termiskin di dunia dan lainnya yang terpukul keras oleh pandemi virus corona, Direktur Pelaksana Kristalina Georgieva mengatakan pada Sabtu (18/7/2020).
Georgieva mengatakan kepada para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari Kelompok 20 (G20) ekonomi utama bahwa mereka harus mempertimbangkan untuk memperpanjang pembekuan dalam pembayaran cicilan pokok dan bunga utang bilateral resmi yang ditawarkan kepada negara-negara termiskin hingga melampaui akhir tahun, dan bekerja untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta yang lebih besar.
Selain itu, dia mengatakan ada kebutuhan untuk berpikir tentang "keringanan utang yang lebih komprehensif untuk banyak negara," mengingat tingkat keparahan krisis dan tingkat utang yang tinggi sudah ada sebelum krisis saat ini.
Berita Terkait
Bank Dunia dan IMF apresiasi ketahanan ekonomi di ASEAN
Rabu, 6 September 2023 6:54 Wib
Presiden Bank Dunia dan IMF akan ikut KTT ASEAN diterima Jokowi
Senin, 4 September 2023 16:24 Wib
Keputusan pemerintah tolak IMF soal hilirisasi dinilai Hipmi sudah tepat
Sabtu, 1 Juli 2023 16:15 Wib
Menteri Bahlil target investasi Rp1.200 triliun dapat tercapai
Kamis, 10 November 2022 14:38 Wib
BI sampaikan semakin pentingnya kebijakan komprehensif dalam pertemuan IMF-WB
Jumat, 22 April 2022 10:35 Wib
IMF: Inflasi negara berkembang naik mencapai 8,7 persen pada tahun ini
Jumat, 22 April 2022 10:13 Wib
BI sebut G20 dorong pembuatan kebijakan moneter terintegrasi
Kamis, 21 April 2022 8:33 Wib
Minyak dunia turun 5 persen setelah IMF pangkas prospek pertumbuhan
Rabu, 20 April 2022 6:04 Wib