Manado (ANTARA) - Grab, aplikasi serba bisa terkemuka di Indonesia, fokus mendukung digitalisasi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dalam memasuki era normal baru.

"Untuk itu, Grab, aplikasi serba bisa terkemuka di Indonesia, hari ini mengumumkan program #TerusUsaha di Manado untuk bantu transformasi digital usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar dapat beradaptasi dan berkembang di era tatanan baru," kata Head of East Indonesia Grab Indonesia, Halim Wijaya, saat webinar dengan pemerintah Sulut dan jurnalis di Manado, Kamis.

Dia mengatakan program ini mencakup pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya, iklan gratis untuk meningkatkan visibilitas UMKM secara online dan sebuah microsite yang dirancang khusus untuk para pelaku UMKM. 

Grab juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Manado untuk membawa ratusan mitra industri kecil menengah (IKM) binaan masuk dalam platform digital. 

"Program ini  juga dirancang khusus untuk mendukung program pemerintah, #BanggaBuatanIndonesia," katanya.

Ia menjelaskan UMKM dan pekerja di sektor informal menjadi tulang punggung ekonomi Manado. Berdasarkan riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, gig worker di empat layanan Grab secara keseluruhan berkontribusi sebesar Rp402 miliar pada perekonomian Manado di tahun 2019. 

Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik di tahun 2018, menunjukkan terdapat lebih dari 60.000 UMKM di Kota Manado, atau merupakan 20,87 peraen jumlah UMKM di provinsi Sulawesi Utara. 

UMKM juga menyerap hampir 40 perseb dari jumlah tenaga kerja di Sulawesi Utara, namun faktanya ada lebih dari 92 persen UMKM Sulawesi Utara yang belum terdigitalisasi. 

Melihat hal ini, katanya, kebutuhan untuk digitalisasi dan peningkatan kapasitas UMKM untuk bisa beradaptasi dan berkembang menjadi penting agar ketangguhan ekonomi kota Manado dapat terjaga di era new normal ini.


“Manado sangat identik dengan pariwisata karena alamnya yang indah. Tumbuhnya sektor pariwisata juga mendorong sektor ekonomi lainnya, yaitu kuliner dan kerajinan yang sebagian besar pelakunya adalah UMKM," katanya. 

Program #TerusUsaha yang sejalan dengan misi GrabForGood merupakan langkah konkret dari Grab untuk meningkatkan kemampuan, kapasitas, serta jangkauan bagi UMKM dan individu dalam menyambut masa depan ekonomi digital. 

"Kami akan mendorong bisnis kecil dan tradisional untuk merangkul teknologi dan menuju digitalisasi, untuk memastikan mereka tidak tertinggal dalam era digital. Untuk memastikan UMKM di Manado tetap mampu bertahan dan terus maju di tengah wabah COVID-19, kami sediakan berbagai wadah dan teknologi untuk pelaku UMKM belajar dan mulai melakukan transformasi digital bersama Grab," katanya.

Dondokambey, Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, yang diwakili oleh Praseno Hadi, Asisten II Gubernur Sulawesi Utara, Bagian Pembangunan dan Perekonomian, menyambut baik program yang dijalankan oleh Grab di Kota Manado. 

“Peran Industri, Kecil dan Menengah (IKM) di Sulawesi Utara tentunya sangat besar, terutama untuk penyerapan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Namun, transformasi digital menjadi kunci agar IKM bisa bertahan dan bertumbuh," katanya. 

Pemerintah, katanya, sangat mendukung program #TerusUsaha milik Grab yang  akan membantu IKM di Manado bisa memiliki daya saing dan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas. 

"Dari pihak pemerintah, saya sudah ajak masyarakat untuk berbelanja barang-barang kebutuhan dari IKM yang ada di sekitar tempat tinggal mereka," katanya. 

Grab membuat masyarakat jadi lebih mudah dalam berbelanja dari rumah cukup dengan smartphone, harus bersama-sama membantu keberlangsungan IKM di tengah pandemi supaya perekonomian tetap berputar dengan baik.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024