Manado (ANTARA) - Nilai neraca perdagangan Sulawesi Utara (Sulut) yang diukur melalui penghitungan net ekspor (total ekspor dikurangi total impor) pada April 2020 mengalami surplus senilai 63,76 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Nilai ini mengalami penurunan dibandingkan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat senilai 70,53 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Sabtu.

Dia mengatakan kendati neraca perdagangan Sulut mengalami penurunan, namun tetap surplus, yakni kinerja ekspor lebih tinggi ketimbang impor.

Nilai ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada April 2020 tercatat sebesar 75,40 juta dolar AS, sementara impornya senilai 11,64 juta dolar AS.

Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada April 2020 tetap diduduki oleh lemak dan minyak hewan/nabati, senilai 36,15 juta dolar AS atau 47,95 persen dari total ekspor), sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah Bahan Bakar Mineral, senilai 8,93 juta dolar AS atau 76,70 persen dari total impor.

Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Sulut pada April 2020 adalah Amerika Serikat sebesar 12,72 juta dolar AS (16,87 persen), sedangkan Negara Malaysia menjadi negara pemasok terbesar pada bulan April 2020 sebesar 9,69 juta dolar AS (83,26 persen).

Nilai impor Sulawesi Utara pada April 2020 mengalami kenaikan bila dibandingkan bulan yang lalu dengan kenaikan sekitar 42,30 persen (m-to-m), hal ini sejalan bila dibandingkan dengan nilainya di April 2019 (y-on-y), mengalami kenaikan sebesar 193,20 persen.

Amerika serikat (AS) merupakan tujuan utama ekspor Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada April 2020.

"Posisi teratas negara tujuan ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada April 2020 adalah Amerika Serikat, yakni senilai 12,72 juta dolar AS atau 16,87 persen dari total nilai ekspor nonmigas," kata Ateng.

Dia mengatakan produk yang paling banyak diekspor ke negara tersebut adalah lemak dan minyak hewan/ nabati /Animal or vegt fats and oils.

Sebagian besar komoditas ekspor nonmigas dikirim melalui beberapa pelabuhan di Sulut, meskipun ada pula yang dikirim melalui pelabuhan di provinsi lain.

"Pelabuhan Bitung merupakan pelabuhan laut terbesar di Sulut, dan pada bulan April 2020 sebesar 37,28 persen barang ekspor dikirim melalui pelabuhan ini, dan nilai ekspornya mengalami penurunan sebesar 19,38 persen dibandingkan dengan Maret 2020 (m-to-m)," jelasnya.

Dia menjelaskan nilai ekspor nonmigas Sulut pada bulan April 2020 mengalami penurunan nilai sebesar 4,21 persen dibandingkan Maret 2020 yang senilai 78,71 juta dolar AS (m-to- m). Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019 (y-on-y), nilai ekspor Sulut mengalami kenaikan sebesar 34,67 persen.

Pada April terjadi kenaikan share golongan ini terhadap total ekspor menjadi 47,95 persen, dibandingkan dengan pada bulan yang lalu yang mencapai 46,40 persen.

Golongan barang tersebut pada bulan April diekspor ke 5 (lima) negara tujuan. yaitu berturut-turut dari nilai yang tertinggi Amerika Serikat, Tiongkok, Belanda, Korea Selatan, dan Jepang.

Nilai ekspor dari golongan barang ini mengalami penurunan nilai sebesar 1 persen dari bulan sebelumnya (m-to-m). Sedangkan untuk (y-on-y) mengalami kenaikan sebesar 11,26 persen.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024