Gresik, Jawa Timur (ANTARA) - Klaster Sampoerna mendominasi tambahan pasien terkonfirmasi atau positif COVID-19 di wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dengan jumlah empat orang, dari total delapan pasien yang tercatat positif pada 20 Mei 2020.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Gresik drg Saifudin Ghozali di Gresik, Rabu mengatakan dengan tambahan delapan pasien positif, total menjadi 67 pasien positif, rinciannya 12 orang sembuh, 48 dirawat dan tujuh orang meninggal dunia.

Ia mengatakan, delapan tambahan pasien positif, masing-masing dari Desa Kebomas (Kecamatan Kebomas) berjumlah tiga orang, Desa Indro (Kecamatan Kebomas) satu orang, Desa Singosari (Kecamatan Kebomas) satu orang, Desa Randuagung (Kecamatan Kebomas) satu orang serta dari Desa Menganti (Kecamatan Menganti) dua orang.

"Untuk delapan tambahan positif tersebut, empat orang berasal dari Klaster Sampoerna, tiga dari transmisi lokal dan satu dari kalster Surabaya," katanya.

Sementara itu Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik AM Reza Pahlevi mengatakan untuk pasien OTG berjumlah 225 orang, dan orang dalam risiko (ODR) ada 1.119 orang dan yang sudah lepas pengawasan 1.074 orang.

Sementara orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.161 orang, rinciannya masih dipantau 158 orang, dan selesai dipantau 1.003 orang.

"Pasien dalam pengawasan (PDP) per hari ini sebanyak 196 orang. Rinciannya, dalam pengawasan 51 orang, selesai pengawasan 137 orang. Sementara yang meninggal sebanyak delapan orang," kata Reza.

Sebelumnya, Klaster Sampoerna terbentuk dari adanya karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna di pabrik Rungkut 2 Surabaya yang terkonfirmasi positif tertular virus corona atau COVID-19 usai dilakukan tes swab PCR, kemudian menyebar ke berbagai daerah setelah dilakukan pelacakan beberapa orang yang terkait dengan karyawan tersebut.

Pewarta : A Malik Ibrahim
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024