Manado (ANTARA) - Dinas Perkebunan Daerah Sulut menggandeng Universitas Sam Ratulangi mengembangkan pangan olahan berbasis kelapa yang bisa dimanfaatkan di saat pandemi COVID-19.

"Kita berharap petani kelapa sejahtera dan tidak berharap pada komoditi kopra semata, karena itu kami akan mengembangkan produk kelapa dengan turunannya," ujar Kepala Dinas Perkebunan Refly Ngantung di Manado, Selasa.

Upaya ke arah itu, diinisiasi melalui kerja sama dengan akademisi Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi.

"Harapannya ketika menggandeng mereka (akademisi) bisa membantu masyarakat petani kelapa," harapnya.

Ngantung menjelaskan Gubernur Olly dan Wagub Kandouw memberikan perhatian kepada petani dengan melakukan pemberdayaan.

“Jadi petani kelapa tak cuma tahu tentang kopra saja, tapi ada turunan agroindustri yang akan diolah menjadi camilan ringan, VCO dan minuman sehat,” jelas Ngantung.

Sementara Ketua Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Unsrat Dedie Tooy mengapresiasi kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandou di tengah pandemi saat ini.

“Kelapa sangat potensial dikembangkan mulai dari akar sampai daun. Kami tim Unsrat dan Dinas perkebunan Sulut sudah berdiskusi tentang sektor hilir kelapa, hal ini diharapkan akan semakin berdampak ke petani Sulut,” ujarnya.

Tooy optimistis apabila sektor hilir kelapa berjalan bagus akan meningkatkan kesejahteraan petani kelapa.

“Karena itu kami pun akan mendampingi petani mengolah agroindustri kelapa mulai dari VCO, camilan ringan dan minuman sehat," katanya Tooy yang didampingi rekanse tim Tommy Lolowang.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024