Manado (ANTARA) - Laboratorium COVID-19 Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pencegahan Penyakit (BTKL-PP) Mapanget, Manado, Sulawesi Utara  mulai memeriksa  48 sampel pada  Senin(4/5).

"Banyak kegiatan ekstraktif kemarin yang terkendala dengan adanya suplai listrik yang harus dibuat sedemikian stabil," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut, dr Steaven Dandel di Manado, Senin.

Gugus tugas, lanjut dia, mendapatkan sedikit gambaran terkait proses bagaimana kemudian laboratorium ini bisa berjalan baik dan sempurna.

"Ternyata proses ekstraksi yang dilakukan memakan waktu cukup lama karena ketika dibawa masuk ke dalam laboratorium harus mengikuti dua level ekstraksi," jelasnya.

Sampel akan dikeluarkan dari 'sampling cup' yang dibawa dari rumah sakit diberikan larutan reagen ekstraksi sebelum dimasukkan ke dalam mesin sentrifuge.

Proses ini memakan waktu sekitar satu sampai dua jam baru kemudian sampel ini bisa bisa utuh, aman dipakai untuk pemeriksaan lanjutan .

Sekali berjalan pemeriksaan sampel ini ada sebanyak 24 slot sentrifuge.

Sehingga untuk kepentingan pemeriksaan sebanyak 96 sampel harus dilakukan empat kali ekstraksi untuk kemudian diperiksa mesin 'real time- polymerase chain reaction' atau RT-PCR.

"Karena itu perlu kami informasikan rata rata pemeriksaan untuk sampel COVID-19 itu diperlukan waktu kurang lebih 12 jam," ujarnya.

dr Steaven berharap, Selasa (5/5) pagi sudah ada data berapa sampel yang negatif atau positif dari hasil pemeriksaan pertama ini.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024