Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulut Grace Punuh menyebutkan 441 SMA/SMK dan SLB menerapkan pembelajaran dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) saat pandemi COVID-19.
"Penerapannya dilaksanakan di semua satuan pendidikan menengah," kata Grace di Manado, Minggu.
Tingkat SMA, misalnya, model pembelajaran seperti ini dilaksanakan di 224 sekolah, SMK (187 sekolah) dan SLB (30 sekolah).
Hal ini mengacu arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diikuti Surat Edaran Gubernur Sulut terkait dengan belajar dari rumah selama pandemi COVID-19.
"Guru dan siswa melakukan proses mengajar dan belajar dari rumah dengan menggunakan beberapa aplikasi gratis," katanya.
Aplikasi yang bisa dimanfaatkan tersebut, di antaranya rumah belajar Ruang Guru, Zoom, WhatsApp Messenger, penugasan terstruktur, dan kunjungan ke rumah siswa secara langsung bagi yang tidak memiliki fasilitas internet.
"Persentase pelajaran daring keseluruhan 70 persen, sedangkan luring 30 persen untuk seluruh siswa di Sulut yang tersebar di 15 kabupaten dan kota,” katanya.
Wagub mengatakan bahwa kegiatan belajar di rumah atau study from home (SFH) di tengah pandemi COVID-19 merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Idealnya menjadi kewajiban kita bersama, bukan sekolah atau guru, melainkan orang tua juga berperan melakukan pembimbingan," ujarnya.
Ia berharap pembelajaran jarak jauh ini yang tadinya menjadi kendala dijadikan way of life (pandangan hidup yang benar) sehingga menjadi kebiasaan tanpa mengurangi bobot mutu pendidikan itu sendiri. ***3***
"Penerapannya dilaksanakan di semua satuan pendidikan menengah," kata Grace di Manado, Minggu.
Tingkat SMA, misalnya, model pembelajaran seperti ini dilaksanakan di 224 sekolah, SMK (187 sekolah) dan SLB (30 sekolah).
Hal ini mengacu arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diikuti Surat Edaran Gubernur Sulut terkait dengan belajar dari rumah selama pandemi COVID-19.
"Guru dan siswa melakukan proses mengajar dan belajar dari rumah dengan menggunakan beberapa aplikasi gratis," katanya.
Aplikasi yang bisa dimanfaatkan tersebut, di antaranya rumah belajar Ruang Guru, Zoom, WhatsApp Messenger, penugasan terstruktur, dan kunjungan ke rumah siswa secara langsung bagi yang tidak memiliki fasilitas internet.
"Persentase pelajaran daring keseluruhan 70 persen, sedangkan luring 30 persen untuk seluruh siswa di Sulut yang tersebar di 15 kabupaten dan kota,” katanya.
Wagub mengatakan bahwa kegiatan belajar di rumah atau study from home (SFH) di tengah pandemi COVID-19 merupakan tanggung jawab semua pihak.
"Idealnya menjadi kewajiban kita bersama, bukan sekolah atau guru, melainkan orang tua juga berperan melakukan pembimbingan," ujarnya.
Ia berharap pembelajaran jarak jauh ini yang tadinya menjadi kendala dijadikan way of life (pandangan hidup yang benar) sehingga menjadi kebiasaan tanpa mengurangi bobot mutu pendidikan itu sendiri. ***3***