Manado (ANTARA) - Pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Utara, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota telah  memanfaatkan cadangan beras pemerintah (CBP) yang tersimpan di Bulog  sebanyak 1.016 ton sebagai bantuan ke masyarakat  termasuk menghadapi COVID-19 saat ini.

"CBP yang sudah keluar di gudang Bulog sebanyak 1.016 ton atau  59,8 persen dari pagu CBP yakni 1.700 ton untuk Sulut," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut Eko Hari Kuncahyo di Manado, Kamis.

Eko mengatakan permintaan CBP dari pemerintah daerah bervariasi, baik karena bencana alam, rawan pangan maupun bantuan di saat  pandemik corona saat ini.

Ia menjelaskan CBP  1.700 ton dengan pagu yang ditetapkan yakni pemerintah provinsi 200 ton, dan kabupaten dan kota masing-masing 100 ton.

"Kami siap menyalurkan beras CBP jika ada permintaan dari pemerintah," katanya.

Penggunaan beras CBP, katanya, pada saat terjadi bencana dan keadaan darurat sehingga mengganggu ketahanan pangan, maka CBP bisa dikeluarkan dari gudang Bulog.

Untuk mengeluarkan beras CBP, harus ada surat permintaan langsung dari pemerintah kabupaten/kota.

"Akan secepatnya melakukan penyaluran jika terjadi musibah, sembari surat tanggap darurat diproses," jelasnya.

Saat ini, katanya, stok beras Bulog Sulut dengan ketahanan hingga beberapa bulan ke depan.

"Dengan stok beras yang cukup tersebut, diharapkan akan memenuhi permintaan masyarakat, dan diharapkan dapat menstabilkan harga," jelasnya.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024