Minahasa (ANTARA) - Umat Katolik Paroki Kristus Raja Kembes dipimpin langsung Pastor Paroki Fransiskus Marlino Lolok MSC menanam berbagai bahan kebutuhan pokok utama masyarakat di kebun misi dan lahan lainnya di wilayah Tayapu Kembes, Tombuluan, Kamangta dan Koka sebagai antisipasi krisis ekonomi yang dikhawatirkan terjadi dampak pandemi COVID-19.

Dengan motto "ayo menanam tetap jaga jarak" umat se paroki meliputi Kembes, Tombuluan, Kamangta, Sawangan dan Koka secara serentak melakukan penanaman bahan pangan diantaranya ubi batata, ubi kayu, pisang, rica, daun bawang.

"Dampak penyebaran COVID-19 melanda seluruh dunia, ini pasti berdampak pada ekonomi, karena itu bahan kebutuhan pokok masyarakat yakni pangan harus kita persiapkan dari sekarang, sehingga meski perekonomian nantinya menjadi sulit, tetapi umat tetap mampu bertahan," kata Pastor Frans. Umat membersihkan lahan untuk ditanami   Kerja bersihkan lahana (1)
Pelaksanaan pekerjaan secara serentak tersebut dibagi melalui kelompok wilayah rohani yang sebelumnya oleh Pastor Paroki sudah dibagikan beras, ikan segar, minyak goreng untuk diolah menjadi bahan makanan guna dikonsumsi saat kerja serentak tersebut. 

Ketua Bidang III Pembangunan dan Sosial Ekonomi Dewan Pastoral Paroki Kembes, Vian Merung mengatakan, gerakan menanam ini akan terus dilakukan umat di Paroki Kembes dengan memanfaatkan lahan perkebunan yang ada seperti kebun milik gereja dan lahan lainnya.

"Tujuan kita, mempersiapkan ketahanan pangan umat, karena itu kegiatan ini dilaksanakan secara serentak dan akan terus dilakukan berkelanjutan," kata Vian.

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia menyebabkan sebagian besar perusahaan  tidak bergerak karena terpaksa ditutup guna memutus rantai penyebaran virus corona ini. Dampaknya mulai terlihat dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja karyawan, ataupun terpaksa dirumahkan dengan waktu yang tidak tentu, karena paparan wabah ini yang masih terus marak terjadi. 

Badan PBB, WHO sudah memperingatkan bakal terjadi krisis ekonomi yang cukup berat sebagai dampak dari penyebaran virus memakan cukup banyak korban jiwa ini. 
  Saatnya makan setelah bekerja

Pewarta : Guido Merung
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024