Manado (ANTARA) - Pemerintah kota (Pemkot) Manado, menggeser anggaran Rp30 miliar, untuk melaksanakan program penanganan dampak COVID-19 di daerah tersebut.
"Anggaran Rp 30 miliar tersebut berasal dari berbagai kegiatan yang diprogramkan pemerintah, namun belum begitu mendesak untuk dilaksanakan," kata wali kota Manado, Vicky Lumentut, dalam Musrenbang dengan live streaming, di Manado, Senin.
Dia mengatakan anggaran tersebut, akan dimanfaatkan untuk mendukung sekitar 73 ribu, kepala keluarga yang terdampak COVID-19 sehingga bisa tetap bertahan, disaat harus tetap ada di rumah sesuai anjuran pemerintah.
Menurut Vicky, warga Manado yang terdampak tersebut, adalah para pekerja sektor informal yang sudah termasuk di dalamnya para pekerja di bidang pariwisata dan kerja harian.
Dia juga menjelaskan bantuan yang akan diterima oleh puluhan ribu warga yang terdampak virus berbahaya itu adalah dalam bentuk bahan kebutuhan pokok.
"Jadi bantuan yang akan diberikan bukanlah dalam bentuk dana tunai, tetapi kebutuhan pokok untuk menopang hidup masyarakat, yang kesulitan karena tidak bisa keluar rumah mencari nafkah, sebab harus mengikuti anjuran stay at home untuk mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Di sisi lain dia mengatakan, anggaran 30 miliar itu berasal dari dana makan minum, rapat rapat dan sewa gedung atau hotel, perjalanan dinas ke luar negeri dan daerah, serta kegiatan yang belum terlalu urgen lainnya.
"Yang pasti semua kegiatan yang kami geser tidak akan akan mengganggu jalannya pemerintahan ketika ditunda dan harapan pemerintah anggaran ini bisa mendukung masyarakat yang saat ini kesulitan," katanya. ***3***
"Anggaran Rp 30 miliar tersebut berasal dari berbagai kegiatan yang diprogramkan pemerintah, namun belum begitu mendesak untuk dilaksanakan," kata wali kota Manado, Vicky Lumentut, dalam Musrenbang dengan live streaming, di Manado, Senin.
Dia mengatakan anggaran tersebut, akan dimanfaatkan untuk mendukung sekitar 73 ribu, kepala keluarga yang terdampak COVID-19 sehingga bisa tetap bertahan, disaat harus tetap ada di rumah sesuai anjuran pemerintah.
Menurut Vicky, warga Manado yang terdampak tersebut, adalah para pekerja sektor informal yang sudah termasuk di dalamnya para pekerja di bidang pariwisata dan kerja harian.
Dia juga menjelaskan bantuan yang akan diterima oleh puluhan ribu warga yang terdampak virus berbahaya itu adalah dalam bentuk bahan kebutuhan pokok.
"Jadi bantuan yang akan diberikan bukanlah dalam bentuk dana tunai, tetapi kebutuhan pokok untuk menopang hidup masyarakat, yang kesulitan karena tidak bisa keluar rumah mencari nafkah, sebab harus mengikuti anjuran stay at home untuk mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Di sisi lain dia mengatakan, anggaran 30 miliar itu berasal dari dana makan minum, rapat rapat dan sewa gedung atau hotel, perjalanan dinas ke luar negeri dan daerah, serta kegiatan yang belum terlalu urgen lainnya.
"Yang pasti semua kegiatan yang kami geser tidak akan akan mengganggu jalannya pemerintahan ketika ditunda dan harapan pemerintah anggaran ini bisa mendukung masyarakat yang saat ini kesulitan," katanya. ***3***