Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyebutkan sampai saat ini telah dilakukan pemeriksaan spesimen  dengan metode PCR terhadap 11.242 orang, dan  hasilnya ada tambahan  218 kasus baru  positif sehingga menjadi 2.491 orang  

"Kami laporkan per 6 April ini sudah melaksanakan pemeriksaan spesimen terhadap 11.242 orang," kata Yurianto, saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin.

Dari 11.242 orang yang telah menjalani pemeriksaan spesimen, kata dia, sebanyak 8.000 orang atau 80 persennya dinyatakan tidak terbukti positif COVID-19.

Di sisi lain, kata dia, pemerintah prihatin masih saja ada tenaga kesehatan yang terkena COVID-19 dan gugur dalam menjalankan tugasnya menangani penyebaran virus Corona.

Yurianto memastikan komitmen pemerintah akan terus diperkuat dengan mendistribusikan alat pelindung diri (APD) yang sangat dibutuhkan tenaga kesehatan dalam menangani virus Corona.

"Distribusi terus menerus akan kita lakukan berbasis kebutuhan masing-masinh provinsi. Gugus tugas sudah aktif di 27 provinsi dan 154 kabupaten/kota. Ini respon nyata kesungguhan pemerintah mengharmonisasikan upaya pencegahan COVID-19," tuturnya.

Sementara itu, jumlah pasien positif COVID-19 per Senin, 6 April 2020 tercatat sebanyak 2.491 kasus, dengan rincian pasien sembuh sebanyak 192 orang, sementara 209 meninggal dunia.

Sejauh ini, catatan pemerintah menunjukkan DKI Jakarta masih jadi provinsi dengan jumlah pasien positif COVID-19 terbanyak, yaitu 1.232 jiwa per 6 April.

Setelah DKI Jakarta, ada Jawa Barat dengan 263 kasus, Jawa Timur dengan 189 kasus, Banten dengan 187 kasus, Jawa Tengah dengan 132 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 113 kasus.

Data gugus tugas mencatat 32 provinsi sudah terpapar COVID-19 dengan rincian 20 provinsi mengalami peningkatan kasus positif per 6 April yaitu di Bali (tambah 7 kasus), Banten (tambah 10 kasus), DI Yogyakarta (tambah 6 kasus).

Kemudian, DKI Jakarta (tambah 101 kasus), Jawa Barat (tambah 11 kasus), Jawa Tengah (tambah 12 kasus), Jawa Timur (tambah satu kasus), Kalimantan Barat (tambah dua kasus), Kalimantan Timur (tambah satu kasus).

Di Kalimantan Tengah (tambah 9 kasus), Kalimantan Selatan (tambah dua kasus), Kalimantan Utara (tambah tujuh kasus), Nusa Tenggara Barat (tambah tiga kasus), Sumatera Barat (tambah 10 kasus), Sulawesi Utara (tambah dua kasus), Sumatera Utara (tambah satu kasus), Sulawesi Tenggara (tambah satu kasus), Sulawesi Selatan (tambah 30 kasus), Lampung (tambah satu kasus), dan Riau (tambah satu kasus).
 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024