Manado (ANTARA) - Pandemi global COVID 19 yang masih terus mengancam dan mewabah, menggugah hati sejumlah "orang bae Manado" maupun komunitasnya melakukan berbagai hal untuk membantu sesama, yang terdampak oleh virus berbahaya itu, tanpa pamrih.
"Orang-orang bae" di Manado yang dengan sukarela membantu sesama tanpa pamrih itu antara lain, Frederik Didi Lumalente, Glen Lumingkewas, Mariska Bangkang Kelung dan Mickel Kasonso yang mulai bergerak sejak pertengahan Maret ketika warga mulai tak bisa keluar rumah demi mencegah tertular virus berbahaya itu.
Didi Roa Orang Bae Manado (1)
Frederick Lumalente, salah satu MC kondang di Manado yang lebih dikenal dengan nama Didi Roa, membagi-bagikan bantuan kepada warga Manado, yang membutuhkan, tanpa pandang bulu, agama, suku atau ras.
Didi berkeliling Manado, menjajakan handsanitizer buatannya sendiri dengan harga Rp10 ribu, perbotol, hasilnya dikumpulkan dan ditambah dengan donasi dari kawan-kawannya di media sosial dan dibelikan bahan kebutuhan pokok, diberikan kepada yang kurang mampu, dan diunggah ke media sosial sebagai pertanggungjawabannya kepada teman-temannya yang ikut mendonasikan bantuan yang diantarkannya itu.
"Saya buat sendiri di rumah, jual dan belanja sendiri, lalu mengantarkannya langsung kepada yang membutuhkan, mulai dari wilayah Kecamatan Bunaken, Tuminting, Singkil, sampai ke Malalayang, setiap hari saya melakukannya sampai sekarang," katanya.
Kepedulian orang bae Manado lainnya juga ditunjukkan oleh Mariska Bangka Kelung, warga Paniki ini membuka donasi di dinding media sosial miliknya dan hasilnya dibelikan minuman isotonik, susu kemasan hingga roti yang disumbangkannya bagi para tenaga medis di rumah sakit.
"Saya beli dari uang sendiri dan hasil donasi sahabat di media sosial, dibungkus dan disalurkan kepada para tenaga medis di Irina F RSUP Kandou sampai saat ini, semoga bisa bisa membantu mereka, yang sudah memberikan dirinya menjadi penjuang di garis depan melawan COVID 19 dengan taruhan nyawa sendiri," katanya.
Gembala Mickael Kasonso, Orang Bae Manado (1)
Orang bae Manado lainnya yang terus bergerak meskipun sendiri adalah seorang Mickael Kasonso, yang membantu semenjak semua aktivitas masyarakat dibatasi.
Mickel berkeliling mencari warga tak mampu dan menyalurkan bantuannya, serta dari para koleganya supaya bisa membantu yang berkekurangan dan menderita karena dampak dari COVID 19 ini.
Orang bae Manado lainnya adalah Glen Lumingkewas, yang setiap hari baik sendiri, maupun bersama komunitasnya melakukan penyemprotan disinfektan tanpa bayaran ke sejumlah area publik di Manado.
"Bantuan ini yang bisa diberikan, menyemprotkan desinfektan ke area area publik serta rumah rumah ibadah serta permintaan dari orang-orang, untuk mencegah penyebaran COVID 19, dan bisa menolong orang dari ancaman virus mematikan itu," katanya.
Dia berharap apa-apa yang dilakukan bisa membantu orang, dan masyarakat akan menyadari dan memahami langkah yang diambil pemerintah untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
"Orang-orang bae" di Manado yang dengan sukarela membantu sesama tanpa pamrih itu antara lain, Frederik Didi Lumalente, Glen Lumingkewas, Mariska Bangkang Kelung dan Mickel Kasonso yang mulai bergerak sejak pertengahan Maret ketika warga mulai tak bisa keluar rumah demi mencegah tertular virus berbahaya itu.
Frederick Lumalente, salah satu MC kondang di Manado yang lebih dikenal dengan nama Didi Roa, membagi-bagikan bantuan kepada warga Manado, yang membutuhkan, tanpa pandang bulu, agama, suku atau ras.
Didi berkeliling Manado, menjajakan handsanitizer buatannya sendiri dengan harga Rp10 ribu, perbotol, hasilnya dikumpulkan dan ditambah dengan donasi dari kawan-kawannya di media sosial dan dibelikan bahan kebutuhan pokok, diberikan kepada yang kurang mampu, dan diunggah ke media sosial sebagai pertanggungjawabannya kepada teman-temannya yang ikut mendonasikan bantuan yang diantarkannya itu.
"Saya buat sendiri di rumah, jual dan belanja sendiri, lalu mengantarkannya langsung kepada yang membutuhkan, mulai dari wilayah Kecamatan Bunaken, Tuminting, Singkil, sampai ke Malalayang, setiap hari saya melakukannya sampai sekarang," katanya.
Kepedulian orang bae Manado lainnya juga ditunjukkan oleh Mariska Bangka Kelung, warga Paniki ini membuka donasi di dinding media sosial miliknya dan hasilnya dibelikan minuman isotonik, susu kemasan hingga roti yang disumbangkannya bagi para tenaga medis di rumah sakit.
"Saya beli dari uang sendiri dan hasil donasi sahabat di media sosial, dibungkus dan disalurkan kepada para tenaga medis di Irina F RSUP Kandou sampai saat ini, semoga bisa bisa membantu mereka, yang sudah memberikan dirinya menjadi penjuang di garis depan melawan COVID 19 dengan taruhan nyawa sendiri," katanya.
Orang bae Manado lainnya yang terus bergerak meskipun sendiri adalah seorang Mickael Kasonso, yang membantu semenjak semua aktivitas masyarakat dibatasi.
Mickel berkeliling mencari warga tak mampu dan menyalurkan bantuannya, serta dari para koleganya supaya bisa membantu yang berkekurangan dan menderita karena dampak dari COVID 19 ini.
Orang bae Manado lainnya adalah Glen Lumingkewas, yang setiap hari baik sendiri, maupun bersama komunitasnya melakukan penyemprotan disinfektan tanpa bayaran ke sejumlah area publik di Manado.
"Bantuan ini yang bisa diberikan, menyemprotkan desinfektan ke area area publik serta rumah rumah ibadah serta permintaan dari orang-orang, untuk mencegah penyebaran COVID 19, dan bisa menolong orang dari ancaman virus mematikan itu," katanya.
Dia berharap apa-apa yang dilakukan bisa membantu orang, dan masyarakat akan menyadari dan memahami langkah yang diambil pemerintah untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.