Vatikan (ANTARA) - Kita kini berada dalam perahu yang sama, terperangkap dalam badai besar. Kita mengerti bahwa kita tidak bisa maju ke depan, masing-masing seturut keinginannya. Kita mesti melihat apa yang dibuat Yesus. Meskipun bahaya, Yesus tetap diam, tidur nyaman dan mempercayakan hidupNya kepada Bapa. Ketika berhadapan dengan para murid, Dia berkata, MENGAPA KAMU TAKUT? MENGAPA TIDAK PERCAYA? Kita diminta untuk percaya.
Paus Fransiskus (1)
Kita bisa memohonkan hal yang sama. Tapi tidak bisa dengan cara mengeluh, TUHAN, engkau tidak peduli kita binasa? Untuk Tuhan, setiap kita itu amat penting... Badai membuka kelemahan kita. Dia membuka kebiasaan dan kelemahan kita.
Badai membuka hati kita untuk menyeimbangkan hidup kita dengan hati kita. Dengan badai, terungkaplah tipuan-tipuan kita yang ditutup dengan egoisme kita.
Paus Fransiskus (1)
Mengapa kamu takut?
Kamu tidak punya iman lagi?
Dalam masa Prapaskah ini, kami diingatkan untuk kembali dan percaya kepada-Mu. Kini, bukanlah saat penghakiman-Mu, melainkan penghakiman diri kami sendiri. Kini adalah saat melihat dan memperhatikan satu sama lain.
Paus Fransiskus (1)
Semoga Roh Kudus membantu kami untuk mengerti bahwa hidup kami dijalin satu sama lain.
Mengapa kamu takut? Tidak adakah imanmu lagi? Permulaan dari iman adalah tahu bagaimana keselamatan itu ada.
Kita mengundang Yesus ke dalam perahu hidup kita karena Dia-lah yang memenangkan semuanya. Karena Tuhan membuat semuanya menjadi baik.
Dia membawa semua kepanikan kita. Karena di dalam Tuhan, semua hidup.
Paus Fransiskus (1)
Tuhan menguatkan iman kita menuju iman Paskah. Kita tahu, melalui salib-Nya kita diselamatkan. Kita memiliki harapan bahwa melalui salib-Nya, kita dirangkul agar kita semua dirangkul oleh kemaharahiman-Nya.
Kita dengarkan juga warta keselamatan, yaitu "Tuhan bangkit!". Itulah harapan kita.... merangkul salib berarti menerima kelemahan kita namun berharap penuh pada Tuhan.
Paus Fransiskus (1)
Dengan ini, kita diajak untuk bersolider satu sama lain. Salib-Nya menguatkan kita dan mengajak kita untuk saling menolong, membantu.
Itulah kekuatan iman kita yang mengusir ketakutan dan kecemasan kita.
Berkat Tuhan dari Roma ini merangkul kamu semua... sama seperti Maria, Bunda Tuhan, yang adalah bintang Laut...
Paus Fransiskus (1)
Kita bisa memohonkan hal yang sama. Tapi tidak bisa dengan cara mengeluh, TUHAN, engkau tidak peduli kita binasa? Untuk Tuhan, setiap kita itu amat penting... Badai membuka kelemahan kita. Dia membuka kebiasaan dan kelemahan kita.
Badai membuka hati kita untuk menyeimbangkan hidup kita dengan hati kita. Dengan badai, terungkaplah tipuan-tipuan kita yang ditutup dengan egoisme kita.
Mengapa kamu takut?
Kamu tidak punya iman lagi?
Dalam masa Prapaskah ini, kami diingatkan untuk kembali dan percaya kepada-Mu. Kini, bukanlah saat penghakiman-Mu, melainkan penghakiman diri kami sendiri. Kini adalah saat melihat dan memperhatikan satu sama lain.
Semoga Roh Kudus membantu kami untuk mengerti bahwa hidup kami dijalin satu sama lain.
Mengapa kamu takut? Tidak adakah imanmu lagi? Permulaan dari iman adalah tahu bagaimana keselamatan itu ada.
Kita mengundang Yesus ke dalam perahu hidup kita karena Dia-lah yang memenangkan semuanya. Karena Tuhan membuat semuanya menjadi baik.
Dia membawa semua kepanikan kita. Karena di dalam Tuhan, semua hidup.
Tuhan menguatkan iman kita menuju iman Paskah. Kita tahu, melalui salib-Nya kita diselamatkan. Kita memiliki harapan bahwa melalui salib-Nya, kita dirangkul agar kita semua dirangkul oleh kemaharahiman-Nya.
Kita dengarkan juga warta keselamatan, yaitu "Tuhan bangkit!". Itulah harapan kita.... merangkul salib berarti menerima kelemahan kita namun berharap penuh pada Tuhan.
Dengan ini, kita diajak untuk bersolider satu sama lain. Salib-Nya menguatkan kita dan mengajak kita untuk saling menolong, membantu.
Itulah kekuatan iman kita yang mengusir ketakutan dan kecemasan kita.
Berkat Tuhan dari Roma ini merangkul kamu semua... sama seperti Maria, Bunda Tuhan, yang adalah bintang Laut...