Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN meminta pengelola dana pensiun (dapen) perusahaan milik negara untuk turut serta melakukan penetrasi ke pasar dalam rangka membantu stabilitas pergerakan saham di dalam negeri.
"Kita akan menggalang dana pensiun dan Taspen untuk juga ikut masuk membantu supaya pergerakan saham kembali stabil," ujar Wakil Menteri BUMN di Jakarta, Rabu.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga meminta 12 BUMN untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham.
"Kita sudah bicara dengan 12 BUMN, mereka sudah menyiapkan total dana Rp8 triliun," ucap Wamen BUMN itu.
Ia menyebutkan BUMN yang bakal melakukan buyback saham itu di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri TBK (BMRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Waskita Karya TBK (WSKT).
Ia mengemukakan BUMN-BUMN itu sediaannya bakal melakukan buyback secara bertahap dan sesuai dengan kemampuan likuiditasnya masing-masing.
"Tentunya upaya buyback ini dilakukan oleh BUMN yang memiliki likuiditas sendiri dan mereka memiliki keyakinan terkait fundamentalnya lebih baik dibandingkan harga, maka mereka bisa masuk menahan sell off dari asing," katanya.
Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan semua emiten atau perusahaan publik melakukan pembelian kembali (buyback) saham tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai upaya memberikan stimulus perekonomian dan mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta,Senin (9/3/2020), OJK mencermati kondisi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak awal 2020 sampai dengan hari ini (9/3) yang terus mengalami tekanan signifikan yang diindikasikan dari penurunan IHSG sebesar 18,46 persen.
"Kita akan menggalang dana pensiun dan Taspen untuk juga ikut masuk membantu supaya pergerakan saham kembali stabil," ujar Wakil Menteri BUMN di Jakarta, Rabu.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga meminta 12 BUMN untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham.
"Kita sudah bicara dengan 12 BUMN, mereka sudah menyiapkan total dana Rp8 triliun," ucap Wamen BUMN itu.
Ia menyebutkan BUMN yang bakal melakukan buyback saham itu di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri TBK (BMRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Waskita Karya TBK (WSKT).
Ia mengemukakan BUMN-BUMN itu sediaannya bakal melakukan buyback secara bertahap dan sesuai dengan kemampuan likuiditasnya masing-masing.
"Tentunya upaya buyback ini dilakukan oleh BUMN yang memiliki likuiditas sendiri dan mereka memiliki keyakinan terkait fundamentalnya lebih baik dibandingkan harga, maka mereka bisa masuk menahan sell off dari asing," katanya.
Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan semua emiten atau perusahaan publik melakukan pembelian kembali (buyback) saham tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai upaya memberikan stimulus perekonomian dan mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta,Senin (9/3/2020), OJK mencermati kondisi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak awal 2020 sampai dengan hari ini (9/3) yang terus mengalami tekanan signifikan yang diindikasikan dari penurunan IHSG sebesar 18,46 persen.