Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Perkebunan Sulawesi Utara (Sulut) Ir Refly Ngantung  mengatakan dalam empat tahun berhasil mengembangkan perluasan tanaman  13 komoditas perkebunan.

"Komoditas yang dikembangkan yakni  kelapa, cengkeh, pala, kakao, vanili, kopi, jambu mete, casiavera, lada, kemiri,aren, jarak pagar dan pisang abaka," sebut Ngantung di Manado, Selasa.

Luas wilayah yang dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan sampai dengan tahun 2019 lalu, kata dia, seluas 413.219,75 hektare.

Perkebunan rakyat (PR) mendominasi dengan luas areal 400.900,58 hektare (97,02 persen) dari total luas areal dengan melibatkan pekebun sebanyak 348,601 kepala keluarga.

Sedangkan pengusahaan perkebunan besar swasta (PBS) mengelola luas areal sebesar 10.694,88 hektare (2,66 persen) dari total luas areal.

Kawasan ini dikelola sebanyak dengan 48 PBS, sedangkan perkebunan besar negara seluas 1.624,29 hektare (0,40 persen). 

Ngantung menjelaskan, produksi beberapa komoditi seperti kepala cengkeh, pala, kopi, ataupun kakao berada di atas target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Komoditas kelapa misalkan, dari target RPJMD sebanyak 273.500 ton berhasil dicapai sebanyak 275.493 ton, Cengkeh dari target sebanyak 20.225    ton, berhasil direalisasikan sebanyak 36.469 ton.

Begitupun tanaman pala, dari yang ditargetkan sebanyak 10.165 ton berhasil mencapai target 11.609 ton, Kopi dari yang ditargetkan sebanyak 3.022 ton, direalisasikan sebanyak 3.733 ton, sementara Kakao dari yang ditargetkan sebanyak 4.260 ton, tercapai sebanyak 5.804 ton.

"Tercapainya target kinerja RPJMD untuk indikator meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas perkebunan (kelapa, cengkeh, pala, kopi, kakao menunjukkan keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan," katanya.

Pembangunan sektor perkebunan itu mencakup rehabilitasi, intensifikasi, peremajaan, diversifikasi, ekstensifikasi, integrasi, penanganan perlindungan tanaman dan gangguan usaha perkebunan.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024