Manado (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) senantiasa berupaya agar penyaluran kebutuhan energi khususnya bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji ke masyarakat dapat berjalan lancar. 

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membekali Awak Mobil Tangki (AMT) dengan pengetahuan dan pelatihan guna meminimalisir insiden transportasi di lingkungan kerja.

Salah satu aksi nyata yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII adalah dengan menyelenggarakan Defensive Driving Training bekerjasama dengan Indonesian Defensive Driving Center (IDDC) pada Kamis (27/02) lalu. 

Training ini menyasar AMT sebagai salah satu ujung tombak dalam penyaluran BBM dan Elpiji agar kemampuan dan awareness saat berkendara di jalan semakin meningkat.

Pelatihan ini dibagi dalam dua batch. Pertama diselenggarakan pada 27 - 28 Februari 2020 dan Batch II diselenggarakan pada 29 - 1 Maret 2020. Jumlah peserta masing-masing batch sebanyak 29 orang AMT yang berasal dari salah satu anak perusahaan Pertamina yaitu PT Elnusa Petrofin.

Menurut General Manager Pertamina MOR VII, C. D. Sasongko, pelaksanaan pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan upskilling yang dilakukan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII. 

"Tujuannya agar kemampuan AMT dalam menanggapi atau mengantisipasi lingkungan dan pengendara eksternal menjadi lebih baik," ujarnya.

Pelatihan ini, masih menurut Sasongko, juga diperlukan mengingat medan dan jarak pengantaran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji di sebagian wilayah di Sulawesi terbilang cukup ekstrem dan jauh sehingga AMT diharapkan punya pengetahuan yang cukup untuk menghindari insiden. 

"Apalagi medannya cukup berat dan tidak sedikit yang waktu tempuhnya lebih dari 10 jam," tambahnya.

Sasongko, menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk dilaksanakan secara periodik. 

"Pelatihan ini merupakan upaya Pertamina untuk meminimalisir insiden transportasi di lingkungan MOR VII. Selain itu, sebelum membawa kendaraan, semua AMT dicek kondisi kesehatannya agar selalu dalam kondisi prima saat membawa kendaraan," ujarnya.

Pada pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari ini, peserta diberikan materi pada sesi class room dan sesi praktek lapangan. Pada sesi praktek lapangan, peserta difasilitasi tiga unit mobil tangki untuk melakukan praktek penerapan On Road Practice and Assesment, Parkir Seri, Low Speed Slalom dan Judgement Ability.

Pada akhir sesi, IDDC memberikan evaluasi di mana setiap AMT perlu mengasah dan meningkatkan kemampuan scanning terhadap medan sekitar serta beberapa aksesoris yang dapat menimbulkan gagal pandang dan blind spot harus dihilangkan. 

"Semoga pelatihan ini bisa membuat BBM dan Elpiji yang dihantarkan ke masyarakat tiba dengan selamat dan tepat waktu," tutup Sasongko.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024