Manado (ANTARA) - Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjajaki budidaya tanaman bawang putih di daerah tersebut di awal tahun 2020 ini di dua kabupaten.

"Ini merupakan proses pembelajaran, karena baru kali ini petani di Sulut melakukan penanaman bawang putih," kata Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara, Novly Wowiling, di Manado, Kamis.

Wowiling mengatakan budidaya bawang putih ini, pihaknya memilih lokasi di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan.

"Kami memilih dua lokasi ini, karena diperkirakan mampu memproduksi bawang putih. Tapi, sekali lagi, ini masih proses pembelajaran, mudah-mudahan berjalan baik," kata Wowiling.

Dia mengatakan hal ini dilakukan untuk menjaga stok bawang putih di daerah tetap terjaga, dan tidak hanya mengandalkan pasokan dari daerah dan negara lain.

"Apalagi saat ini harga bawang putih cukup mahal, karena sebagian besar Indonesia mengimpor bawang putih dari China," katanya.

Pemerintah Indonesia, menutup sementara impor beberapa produk dari China, sehingga memberikan dampak psikologis pedagang di dalam negeri yang langsung menaikkan harga bawang putih.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Ronny Erungan mengatakan saat ini harga bawang putih masih sebesar Rp60.000/kilogram.

Ronny mengatakan harga ini mengalami peningkatan bukan hanya di Sulut tapi hampir di seluruh Indonesia, namun pihaknya yakin akan berangsur turun.

"Tidak lama lagi pemerintah pusat akan mengimpor bawang putih dari China dan stok yang ada masih mampu memenuhi kebutuhan pasar," jelasnya.

Berdasarkan catatan, kata dia, konsumsi bawang putih nasional mencapai 560.000-580.000 ton per tahun atau setara 47.000-48.000 ton per bulan, dengan produksi bawang dalam negeri hanya sebesar 85.000 ton per tahun.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024