Manado (ANTARA) - Satuan Brimob (Satbrimob) Polda Sulawesi Utara (Sulut) menyiagakan Tim SAR untuk mengantisipasi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Kesiapan di antaranya dilakukan di Batalyon B Pelopor yang bermarkas di Inuai, Bolaang Mongondow, dan Kompi 4 Batalyon A Pelopor di Talaud.
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulut Kombes Pol Mulia Nugraha melalui Danki 3 Pelopor Iptu A. Jainurin, di Manado, Selasa, mengatakan, kesiapsiagaan ini sesuai perintah Mabes Polri.
"Kami menyiagakan 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) SAR termasuk peralatan penunjang kegiatan SAR di Mako," katanya.
Persiapan ini untuk mengantisipasi bencana alam yang tiba-tiba bisa melanda daerah yang jauh dari Mako Batalyon B. Mengingat Batalyon B Pelopor ini cakupan tugasnya meliputi 4 kabupaten dan 1 kota.
"Jadi kami dituntut siap siaga dan tanggap bencana," katanya.
Sementara itu Danki 4 Batalyon A Pelopor Iptu Abdon Londohiang menambahkan, personel siap siaga secara bergantian beserta peralatan berupa satu unit perahu karet bermotor.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait di antaranya BPBD dan Koramil, guna mengantisipasi terjadinya bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor,” jelasnya.
Untuk saat ini, sambung Iptu Londohiang, peralatan SAR di Kompi 4 Batalyon A masih sangat minim.
"Namun kami tetap memaksimalkan sumber daya yang ada, tanpa mengurangi semangat kami dalam membantu masyarakat," katanya.
Kesiapan di antaranya dilakukan di Batalyon B Pelopor yang bermarkas di Inuai, Bolaang Mongondow, dan Kompi 4 Batalyon A Pelopor di Talaud.
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulut Kombes Pol Mulia Nugraha melalui Danki 3 Pelopor Iptu A. Jainurin, di Manado, Selasa, mengatakan, kesiapsiagaan ini sesuai perintah Mabes Polri.
"Kami menyiagakan 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) SAR termasuk peralatan penunjang kegiatan SAR di Mako," katanya.
Persiapan ini untuk mengantisipasi bencana alam yang tiba-tiba bisa melanda daerah yang jauh dari Mako Batalyon B. Mengingat Batalyon B Pelopor ini cakupan tugasnya meliputi 4 kabupaten dan 1 kota.
"Jadi kami dituntut siap siaga dan tanggap bencana," katanya.
Sementara itu Danki 4 Batalyon A Pelopor Iptu Abdon Londohiang menambahkan, personel siap siaga secara bergantian beserta peralatan berupa satu unit perahu karet bermotor.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait di antaranya BPBD dan Koramil, guna mengantisipasi terjadinya bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor,” jelasnya.
Untuk saat ini, sambung Iptu Londohiang, peralatan SAR di Kompi 4 Batalyon A masih sangat minim.
"Namun kami tetap memaksimalkan sumber daya yang ada, tanpa mengurangi semangat kami dalam membantu masyarakat," katanya.