Jakarta (ANTARA) - Mantan manajer Barcelona Ernesto Valverde menyatakan jika diberi kesempatan ia akan memilih melatih di Australia ketimbang bersaing ke kompetisi papan atas seperti Liga Inggris.
"Orang-orang kadang bertanya 'bagaimana jika ke Liga Inggris?' yang biasanya saya jawab, 'sesungguhnya saya lebih ingin ke Australia'," kata pelatih berusia 56 tahun itu dalam sebuah konferensi sepak bola di Spanyol sebagaimana dilansir Reuters, Jumat dini hari WIB.
Jawaban itu tidak lepas dari keyakinan Valverde bahwa sepak bola terkadang membuka pintu kesempatan bagi seseorang untuk merasakan sesuatu yang tak bisa dimiliki orang kebanyakan, salah satunya bepergian ke tempat yang jauh.
"Karier di dunia sepak bola tidak akan bertahan selamanya dan terkadang Anda perlu berpikir untuk mengambil kesempatan tinggal di tempat yang berbeda," katanya.
Valverde, yang dipecat oleh Barcelona bulan lalu sebelum digantikan Quique Setien, bahkan memuji keberanian legenda Las Blaugranas Andres Iniesta yang hijrah ke Jepang untuk membela Vissel Kobe sejak 2018.
"Saya melontarkan pujian kepada Andres ketika ia bilang akan ke Jepang. Kala itu saya berpikir 'wah, dia punya kesempatan mempelajari budaya dan masyarakat yang berbeda', lagipula saya sendiri sangat tertarik dengan Jepang," kata Valverde.
"Di Jepang kalian bisa memperoleh foto-foto bagus. Ada banyak tempat yang bisa dikunjungi," kata dia merujuk hobi fotografi yang digelutinya di luar sepak bola.
Kendati berbicara banyak, Valverde mengaku belum memutuskan apapun terkait karier kepelatihannya dan tidak menutup kemungkinan apapun yang akan datang di kemudian hari.
"Kita lihat nanti apa yang saya lakukan, saya belum terlalu lama menganggur, sehingga tidak perlu terburu-buru akan apapun dan tak punya rencana yang serius saat ini," katanya.
"Sangat mungkin saya pergi ke tempat yang jauh. Saya suka melakukan hal-hal aneh, jadi saya tidak akan menutup kemungkinan itu," pungkas Valverde.
Valverde menghabiskan 15 dari 18 tahun karier kepelatihannya di Spanyol dengan menangani tim-tim lokal termasuk mengantarkan Barcelona dua kali juara Liga Spanyol.
Pun demikian, ia sempat melatih di Yunani dalam dua periode bersama Olympiakos yang dia bawa juara di liga serta piala domestik.
"Orang-orang kadang bertanya 'bagaimana jika ke Liga Inggris?' yang biasanya saya jawab, 'sesungguhnya saya lebih ingin ke Australia'," kata pelatih berusia 56 tahun itu dalam sebuah konferensi sepak bola di Spanyol sebagaimana dilansir Reuters, Jumat dini hari WIB.
Jawaban itu tidak lepas dari keyakinan Valverde bahwa sepak bola terkadang membuka pintu kesempatan bagi seseorang untuk merasakan sesuatu yang tak bisa dimiliki orang kebanyakan, salah satunya bepergian ke tempat yang jauh.
"Karier di dunia sepak bola tidak akan bertahan selamanya dan terkadang Anda perlu berpikir untuk mengambil kesempatan tinggal di tempat yang berbeda," katanya.
Valverde, yang dipecat oleh Barcelona bulan lalu sebelum digantikan Quique Setien, bahkan memuji keberanian legenda Las Blaugranas Andres Iniesta yang hijrah ke Jepang untuk membela Vissel Kobe sejak 2018.
"Saya melontarkan pujian kepada Andres ketika ia bilang akan ke Jepang. Kala itu saya berpikir 'wah, dia punya kesempatan mempelajari budaya dan masyarakat yang berbeda', lagipula saya sendiri sangat tertarik dengan Jepang," kata Valverde.
"Di Jepang kalian bisa memperoleh foto-foto bagus. Ada banyak tempat yang bisa dikunjungi," kata dia merujuk hobi fotografi yang digelutinya di luar sepak bola.
Kendati berbicara banyak, Valverde mengaku belum memutuskan apapun terkait karier kepelatihannya dan tidak menutup kemungkinan apapun yang akan datang di kemudian hari.
"Kita lihat nanti apa yang saya lakukan, saya belum terlalu lama menganggur, sehingga tidak perlu terburu-buru akan apapun dan tak punya rencana yang serius saat ini," katanya.
"Sangat mungkin saya pergi ke tempat yang jauh. Saya suka melakukan hal-hal aneh, jadi saya tidak akan menutup kemungkinan itu," pungkas Valverde.
Valverde menghabiskan 15 dari 18 tahun karier kepelatihannya di Spanyol dengan menangani tim-tim lokal termasuk mengantarkan Barcelona dua kali juara Liga Spanyol.
Pun demikian, ia sempat melatih di Yunani dalam dua periode bersama Olympiakos yang dia bawa juara di liga serta piala domestik.