Manado (ANTARA) - Penurunan harga tiket pesawat yang terjadi di bulan Januari 2020, memicu Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami deflasi sebesar 0,09 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Ateng Hartono, di Manado, Senin, mengatakan pada bulan Januari 2020 Kota Manado alami deflasi 0,09 persen karena adanya penurunan IHK dari 105,95 pada Desember 2019 menjadi 105,85 pada Januari 2020.

Dari 11 kelompok pengeluaran di Manado, katanya, penurunan indeks hanya terjadi pada kelompok pengeluaran transportasi sebesar 3,43 persen.

“Kelompok pengeluaran transportasi atau penurunan harga tiket maskapai inilah yang menyumbang deflasi terdalam sebesar 0,4066 persen, sedangkan penyumbang inflasi terbesar adalah ikan cakalang atau sisik sebesar 0,1052 persen,” kata Ateng.

Ateng menambahkan dari angka deflasi tersebut, tercatat inflasi tahun kalender sebesar -0,09 persen dan inflasi secara year on year sebesar 2,88 persen.

Di Pulau Sulawesi yang berjumlah 13 kota-kota IHK, Kota Manado menjadi nomor empat dengan deflasi terdalam. Adapun kota yang paling dalam deflasinya yaitu Kota Bau-bau di Sulawesi Tenggara,” tukas Ateng.

Mulai Januari 2020, perhitungan IHK di Sulawesi Utara ketambahan 1 kota lainnya selain Manado. Kota yang dimaksud yaitu Kota Kotamobagu. “Bulan lalu, Kotambobagu mengalami inflasi 0,75 persen, katanya.

Dari 90 kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional, sebanyak 79 kota mengalami inflasi, dan 11 kota mengalami deflasi sepanjang Januari 2020. Kota Manado termasuk dalam 11 kota yang mengalami deflasi.

Secara nasional Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pada Januari 2020 terjadi inflasi sebesar 0,39 persen(mtm). Realisasi ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 0,34 persen mtm, begitu pula dari Januari 2019 yang sebesar 0,32 persen mtm.

Dengan demikian, inflasi tahun kalender Januari 2020 sebesar 0,39 persen (year to date/ytd). Sementara, inflasi tahunan Januari 2020 sebesar 2,68 persen (year on year/yoy).

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024