Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Utara (Sulut) dr Debie K.R. Kalalo MSc PH mengatakan virus Corona belum terdeteksi di provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu.

"Sampai hari ini belum ada laporan ataupun terdeteksi adanya kasus Pneumonia berat dengan penyebab 'Virus Corona' di Sulut," kata dia di Manado, Kamis.

Dia menyebutkan fakta-fakta yang ada saat ini tentang penyebaran virus Corona adalah kejadian berjangkitnya penyakit infeksi paru menyerupai Pneumonia dengan penyebab "Virus Corona Strain" baru terjadi pada awalnya di Provinsi Wuhan, China.

Selanjutnya, sampai dengan  20 Januari 2020 dilaporkan 198 orang terinfeksi penyakit infeksi paru itu, sebagian besar di Provinsi Wuhan dan terlapor adanya penyebaran ke Beijing.

Otoritas kesehatan Jepang dan Thailand juga melaporkan adanya tiga kasus yang dicurigai walaupun belum terkonfirmasi, ada tiga kasus kematian akibat penyakit itu yang terjadi pada orang tua dan orang-orang yang memiliki masalah kesehatan lainnya.

Otoritas kesehatan di China berhipotesa bahwa penyakit itu terjangkit dari hewan liar yang dijual di pasar hewan dan ke manusia, dan dilaporkan ada transmisi (penjangkitan) dari manusia ke manusia walaupun dengan probabilitas yang sangat kecil.

"Mengingat Sulut rentan terhadap perkembangan penyakit ini, sejumlah langkah telah dilakukan antara Dinas Kesehatan bersama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya," kata Kalalo.

Beberapa langkah antisipatif yang sudah dilakukan adalah membuat surat edaran kewaspadaan Pneumonia kepada Dinas Kesehatan kabupaten dan kota serta rumah sakit pemerintah dan swasta

"Dinas Kesehatan juga membuat surat surveilens aktif rumah sakit dan pasif ke rumah-rumah sakit agar proaktif melaporkan kejadian penyakit berpotensi kejadian luar biasa termasuk kejadian Pneumonia sejak 14 Januari 2020," katanya.

Langkah lainnya, kata dia, meningkatkan upaya pengamatan penyakit menyerupai influenza (influenza like illness) di puskesmas-puskesmas.

Selain itu, melakukan pemantauan pelaku perjalanan dari luar negeri di pintu masuk negara di Bandara Sam Ratulangi Manado bekerja sama dengan KKP Kelas II Manado dengan alat pemantau suhu.

"Dinas Kesehatan juga melakukan Surveilens Aktif Rumah Sakit (SARS) ke rumah-rumah sakit di Manado dan kabupaten lainnya untuk memonitor kejadian penyakit menular potensial kejadian luar biasa, termasuk penyakit Pneumonia," ujarnya.

Dinas Kesehatan, lanjut dia, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara-cara pencegahan dan penanggulangan penyakit Pneumonia serta menyiapkan logistik terkait dengan upaya pencegahan penyakit tersebut.
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024