Manado (ANTARA) - Steven Kandouw, Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Manado menyatakan AIPI berperan meningkatkan pemahaman masyarakat menciptakan demokrasi berkualitas serta pemilihan kepala daerah (pilkada) berintegritas di Indonesia.
"AIPI Manado kembali menyelenggarakan seminar nasional yang akan membahas tentang pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020," ujar Kandouw yang juga Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), di Manado, Sabtu.
Kandouw berharap, melalui seminar nasional ini demokrasi berkualitas serta pilkada berintegritas juga bisa terwujud di provinsi ujung utara Sulawesi ini.
Penyelenggaraan seminar nasional secara periodik yang mengulas isu-isu politik dan pemantapan kehidupan demokrasi serta kepemiluan di Indonesia dan Sulut menjadi bahan rekomendasi yang penting bagi arus utama demokratisasi di Indonesia.
"Pada tahun kemarin AIPI Manado telah banyak memfasilitasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan diskusi yang diselenggarakan di Sekretariat AIPI Manado," kata Kandouw.
Kandouw menambahkan, AIPI pada Jumat (17/1) merayakan ulang tahun ke- 35, dan wadah ini didirikan oleh almarhum Dr Alfian, almarhum Prof Dr (HC) Miriam Budiardjo, dan sejumlah ilmuwan lainnya.
Sejak terbentuknya, AIPI mengalami perjalanan organisasi pasang surut, meskipun secara umum AIPI tetap bertahan.
Perjalanan organisasi ini tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia yang selama ini menjadi bagian dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) dan beberapa tenaga pengajar/peneliti dari Universitas Indonesia, Universitas Nasional, Universitas Sam Ratulangi serta CSIS.
Di Kota Manado, lanjut dia, AIPI didukung oleh akademisi-akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Sulut, yaitu Unsrat, Unima, IPDN, UNPI, Stisipol dan UTSU serta para praktisi politik andal.
"AIPI Manado telah berhasil menapakkan diri sebagai organisasi profesi yang dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan kehidupan politik di Indonesia dan Sulut," ujarnya pula.
"AIPI Manado kembali menyelenggarakan seminar nasional yang akan membahas tentang pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020," ujar Kandouw yang juga Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), di Manado, Sabtu.
Kandouw berharap, melalui seminar nasional ini demokrasi berkualitas serta pilkada berintegritas juga bisa terwujud di provinsi ujung utara Sulawesi ini.
Penyelenggaraan seminar nasional secara periodik yang mengulas isu-isu politik dan pemantapan kehidupan demokrasi serta kepemiluan di Indonesia dan Sulut menjadi bahan rekomendasi yang penting bagi arus utama demokratisasi di Indonesia.
"Pada tahun kemarin AIPI Manado telah banyak memfasilitasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan diskusi yang diselenggarakan di Sekretariat AIPI Manado," kata Kandouw.
Kandouw menambahkan, AIPI pada Jumat (17/1) merayakan ulang tahun ke- 35, dan wadah ini didirikan oleh almarhum Dr Alfian, almarhum Prof Dr (HC) Miriam Budiardjo, dan sejumlah ilmuwan lainnya.
Sejak terbentuknya, AIPI mengalami perjalanan organisasi pasang surut, meskipun secara umum AIPI tetap bertahan.
Perjalanan organisasi ini tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia yang selama ini menjadi bagian dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) dan beberapa tenaga pengajar/peneliti dari Universitas Indonesia, Universitas Nasional, Universitas Sam Ratulangi serta CSIS.
Di Kota Manado, lanjut dia, AIPI didukung oleh akademisi-akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Sulut, yaitu Unsrat, Unima, IPDN, UNPI, Stisipol dan UTSU serta para praktisi politik andal.
"AIPI Manado telah berhasil menapakkan diri sebagai organisasi profesi yang dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan kehidupan politik di Indonesia dan Sulut," ujarnya pula.