Manado (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Arbonas Hutabarat mengatakan hilirisasi produk dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi (PE) Sulawesi Utrara di tahun 2020.

"Untuk tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara diperkirakan relatif stabil dan cenderung menguat di kisaran 5,8-6,2 persen (yoy)," kata Arbonas di manado, Selasa.

Dia mengatakan pertumbuhan ini masih akan dibayangi oleh risiko eksternal. Bank Dunia memperkirakan harga minyak kelapa (CNO) akan cenderung stagnan pada lima tahun ke depan.

Prospek industri yang cenderung konsolidatif dalam jangka pendek, menurutnya, dapat menjadi suatu peluang.

"Oleh karena itu kami mengajak korporasi untuk memikirikan opsi hilirisasi produk turunan maupun diversifikasi produk dalam rangka mendorong perekonomian," katanya.

Untuk mewujudkan peluang tersebut, katanya, ekspor perikanan yang stagnan dalam tiga tahun terakhir kami perkirakan akan menguat di tahun 2020 sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk mencari soulsi atas proses perizinan kapal yang akan berimplikasi pada peningkatan produksi ikan.

Kemudian, katanya, lapangan usaha konstruksi diperkirakan akan tumbuh menguat di tahun 2020. Percepatan pembangunan PSN seperti Tol Manado-Bitung, Bendungan Kuwil Kawangkoan dan Bendungan Lolak diperkirakan akan menjadi motor pendorong kinerja konstruksi.

Selain itu, konstruksi juga akan meningkat sejalan dengan percepatan pembangunan paska diresmikannya KEK Bitung dan KEK Likupang.

Peresmian KEK Bitung dan dikeluarkannya PP tentang KEK Likupang tentunya akan menciptakan kepastian hukum bagi calon-calon investor yang pada akhirnya akan mendorong akselerasi realisasi investasi di Sulawesi Utara.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024