Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mendorong kegiatan ekonomi kreatif di tahun 2020 dengan memanfaatkan limbah yang bisa menghasilkan nilai tambah lebih.

"Tahun ini, kami akan fokus untuk meningkatkan ekonomi kreatif dengan memanfaatkan produk limbah yang bisa di daur ulang," kata Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan Sulut Edwin Kindangen di Manado, Rabu.

Edwin mengatakan selain limbah ikan saat ini akan dikembangkan juga limbah buah kenari menjadi perhiasan.

"Saat ini pelaku industri kecil menengah (IKM) yang memanfaatkan limbah buah kenari berada di Kota Bitung," katanya.

Pemerintah, katanya, akan berupaya memfasilitasi baik pengurusan surat-surat dan sebagainya, sehingga produk tersebut memiliki nilai jual yang tinggi.

Batok buah kenari, katanya, produknya sangat keras dan berkualitas jika dibuatkan menjadi perhiasan. Apalagi, permintaan sudah mulai berdatangan.

"Kami berharap pelaku IKM di Sulut dapat lebih kreatif dan memanfaatkan semua limbah yang bisa memiliki nilai tambah," jelasnya.

Produk kreatif adalah buah dari perpaduan antara ide, seni, dan budaya. Ide sarat inovasi ini lahir menjadi sebuah produk yang bernilai seni.

Produknya memiliki karakter tersendiri yaitu unik, berbeda dari produk pada umumnya, serta memiliki ciri khas daerah tertentu. Sebab, produk kreatif memang memanfaatkan beragam kearifan lokal yang berbeda di tiap daerah Nusantara.

Kearifan lokal yang menjadi modal bisnis kreatif tersebut adalah limbah lokal. Produk dari limbah lokal pada akhirnya justru mampu mewakili karakter budaya daerah setempat.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024