Minahasa Tenggara, Sulut (ANTARA) - Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) menggelar rapat koordinasi (rakor), dalam mematangkan persiapan menghadapi Musabakah Tilawatil Quran (MTQ) ke-27.
Ketua LPTQ Kabupaten Minahasa Tenggara Muchtar Wantasen mengatakan, kegiatan rapat koordinasi ini dimaksudkan untuk mempersiapkan seluruh tahapan menjelang MTQ ke KE-XXVII.
"Tahapan awalnya dari kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan nasional tahun 2020. Ini tentunya harus ada persiapan yang matang," kata Muchtar yang didampingi Sekretaris LPTQ Artly Kountur.
Dia pun menyebut, bahwa selama ini prestasi yang telah di torehkan oleh LPTQ Minahasa Tenggara, baik dalam kegiatan STQ maupun MTQ cukup membanggakan. Namun dirinya mengatakan, kepada semua pihak yang terlibat diingatkan agar jangan pernah puas dengan apa yang sudah kita raih bersama.
"Karena target kami tahun depan harus ada peserta dalam cabang kegiatan MTQ yang di lombakan harus ada yang mewakili dalam ajang MTQ tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Padang Provinsi Sumatera Barat," jelasnya.
Sementara, Kemenag Minahasa Tenggara Hi Aswin Kyai Demak menuturkan bahwa telah ada Peraturan Menteri Agama nomor 15 tahun 2019 tentang MTQ dan STQ. "Dimana dalam amanat PMA tersebut panitia serta dewan juri harus mendapatkan SK Bupati dan bukan dari kemenag lagi," tuturnya.
Disisi lain Sekretaris Kesbangpol Minahasa Tenggara Abdul Karim Pontoh berpesan agar LPTQ, dapat menyiapkan perwakilan yang mampu bersaing sampai tingkat nasional.
"Dan dalam persiapan MTQ Ke XXVII tahun 2020 agar persiapan bisa lebih matang. Agar prestasi akan bisa di tingkatkan," katanya.
Sementara Sekretaris LPTQ Artly Kountur yang menjadi moderator dalam rakor tersebut, menyebutkan, anggaran tahun depan untuk MTQ telah di tata oleh bupati melalui dana hibah.
Sehingga menurutnya dapat dipastikan tidak akan ada kendala untuk kegiatan tahun depan yang akan dilaksanakan oleh LPTQ Mitra.
"Untuk anggarannya sudah tertata. Sehingga sudah tidak ada kendala berarti," tutupnya.
Adapun dalam kegiatan tersebut, dihadiri jajaran pengurus LPTQ dari enam kecamatan, para guru mengaji serta pengelolah TPQ dan unsur dewan hakim bersama pengurus LPTQ lainnya.***3***
Ketua LPTQ Kabupaten Minahasa Tenggara Muchtar Wantasen mengatakan, kegiatan rapat koordinasi ini dimaksudkan untuk mempersiapkan seluruh tahapan menjelang MTQ ke KE-XXVII.
"Tahapan awalnya dari kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan nasional tahun 2020. Ini tentunya harus ada persiapan yang matang," kata Muchtar yang didampingi Sekretaris LPTQ Artly Kountur.
Dia pun menyebut, bahwa selama ini prestasi yang telah di torehkan oleh LPTQ Minahasa Tenggara, baik dalam kegiatan STQ maupun MTQ cukup membanggakan. Namun dirinya mengatakan, kepada semua pihak yang terlibat diingatkan agar jangan pernah puas dengan apa yang sudah kita raih bersama.
"Karena target kami tahun depan harus ada peserta dalam cabang kegiatan MTQ yang di lombakan harus ada yang mewakili dalam ajang MTQ tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Padang Provinsi Sumatera Barat," jelasnya.
Sementara, Kemenag Minahasa Tenggara Hi Aswin Kyai Demak menuturkan bahwa telah ada Peraturan Menteri Agama nomor 15 tahun 2019 tentang MTQ dan STQ. "Dimana dalam amanat PMA tersebut panitia serta dewan juri harus mendapatkan SK Bupati dan bukan dari kemenag lagi," tuturnya.
Disisi lain Sekretaris Kesbangpol Minahasa Tenggara Abdul Karim Pontoh berpesan agar LPTQ, dapat menyiapkan perwakilan yang mampu bersaing sampai tingkat nasional.
"Dan dalam persiapan MTQ Ke XXVII tahun 2020 agar persiapan bisa lebih matang. Agar prestasi akan bisa di tingkatkan," katanya.
Sementara Sekretaris LPTQ Artly Kountur yang menjadi moderator dalam rakor tersebut, menyebutkan, anggaran tahun depan untuk MTQ telah di tata oleh bupati melalui dana hibah.
Sehingga menurutnya dapat dipastikan tidak akan ada kendala untuk kegiatan tahun depan yang akan dilaksanakan oleh LPTQ Mitra.
"Untuk anggarannya sudah tertata. Sehingga sudah tidak ada kendala berarti," tutupnya.
Adapun dalam kegiatan tersebut, dihadiri jajaran pengurus LPTQ dari enam kecamatan, para guru mengaji serta pengelolah TPQ dan unsur dewan hakim bersama pengurus LPTQ lainnya.***3***