Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan komoditi tomat masih akan menjadi salah satu faktor pemicu inflasi Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara untuk periode Desember 2019.
"Tekanan inflasi Sulut pada bulan Desember 2019 masih akan sangat dipengaruhi pergerakan harga tomat sayur," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Selasa.
Tekanan inflasi Sulut, katanya, akan kembali meningkat apabila harga tomat mengalami kenaikan melebihi level harga yang terbentuk saat ini.
Sebaliknya, IHK bulanan Sulawesi Utara pada Desember 2019 berpeluang untuk mengalami deflasi apabila tingkat harga tomat sayur dapat dikendalikan dengan baik sepanjang bulan Desember 2019.
Memperhatikan berbagai faktor, katanya, tekanan serta tantangan pengendalian inflasi kedepan, maka upaya pengendalian inflasi Sulut akan terus dilakukan oleh Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik di tingkat Provinsi maupun Kab/Kota se-Sulut akan terus digalakan.
Operasi pasar, katanya, untuk menekan harga tomat sayur di pasar tradisional melalui sinergi dan kerja sama seluruh pihak baik tingkat kabupaten/kota sentra komoditas, seperti Kab Minahasa dan Minahasa Tenggara maupun Pemerintah Provinsi menjadi salah satu alternatif upaya mengendalikan harga tomat sayur.
Selain itu, katanya, Satuan Tugas Ketahanan Pangan juga memainkan peran penting dalam mengurangi praktek-praktek pembentukan harga yang tidak lazim mapun praktek-prakterk distorsi pasar lainnya.
Demikian halnya pengelolaan ekspektasi masyarakat dengan perluasan akses informasi dan pasokan di pasar juga tetap perlu dilakukan secara intens.
Pengendalian inflasi Sulawesi Utara bergantung pada kesuksesan dalam menjaga pergerakan harga tomat sayur.
Bila dilihat secara lebih dalam, inflasi tahunan Sulawesi utara pada bulan November sebesar 3,90 persen (yoy) bila tomat sayur dikeluarkan dalam perhitungan inflasi.
Relatif terkendali dalam rentang sasaran inflasi dibandingkan inflasi tahunan pada bulan November 2019 yang tercatat sebesar 6,32 persen (yoy).
Mempertimbangkan besarnya kontribusi tomat sayur pada pembentukan inflasi Sulawesi Utara, maka pergerakan harga tomat sayur perlu diwaspadai dan mendapat perhatian bersama dari seluruh instasi/lembaga/dinas terkait terutama di bulan terkahir di tahun 2019.
Untuk mengantisipasi tekanan inflasi dari pergerakan harga tomat sayur tersebut, katanya, maka perlu dirumuskan kebijakan jangka pendek yang tepat, sinergis dan implementable untuk mengendalikan harga tomat sayur pada bulan Desember 2019.
"Tekanan inflasi Sulut pada bulan Desember 2019 masih akan sangat dipengaruhi pergerakan harga tomat sayur," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Selasa.
Tekanan inflasi Sulut, katanya, akan kembali meningkat apabila harga tomat mengalami kenaikan melebihi level harga yang terbentuk saat ini.
Sebaliknya, IHK bulanan Sulawesi Utara pada Desember 2019 berpeluang untuk mengalami deflasi apabila tingkat harga tomat sayur dapat dikendalikan dengan baik sepanjang bulan Desember 2019.
Memperhatikan berbagai faktor, katanya, tekanan serta tantangan pengendalian inflasi kedepan, maka upaya pengendalian inflasi Sulut akan terus dilakukan oleh Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik di tingkat Provinsi maupun Kab/Kota se-Sulut akan terus digalakan.
Operasi pasar, katanya, untuk menekan harga tomat sayur di pasar tradisional melalui sinergi dan kerja sama seluruh pihak baik tingkat kabupaten/kota sentra komoditas, seperti Kab Minahasa dan Minahasa Tenggara maupun Pemerintah Provinsi menjadi salah satu alternatif upaya mengendalikan harga tomat sayur.
Selain itu, katanya, Satuan Tugas Ketahanan Pangan juga memainkan peran penting dalam mengurangi praktek-praktek pembentukan harga yang tidak lazim mapun praktek-prakterk distorsi pasar lainnya.
Demikian halnya pengelolaan ekspektasi masyarakat dengan perluasan akses informasi dan pasokan di pasar juga tetap perlu dilakukan secara intens.
Pengendalian inflasi Sulawesi Utara bergantung pada kesuksesan dalam menjaga pergerakan harga tomat sayur.
Bila dilihat secara lebih dalam, inflasi tahunan Sulawesi utara pada bulan November sebesar 3,90 persen (yoy) bila tomat sayur dikeluarkan dalam perhitungan inflasi.
Relatif terkendali dalam rentang sasaran inflasi dibandingkan inflasi tahunan pada bulan November 2019 yang tercatat sebesar 6,32 persen (yoy).
Mempertimbangkan besarnya kontribusi tomat sayur pada pembentukan inflasi Sulawesi Utara, maka pergerakan harga tomat sayur perlu diwaspadai dan mendapat perhatian bersama dari seluruh instasi/lembaga/dinas terkait terutama di bulan terkahir di tahun 2019.
Untuk mengantisipasi tekanan inflasi dari pergerakan harga tomat sayur tersebut, katanya, maka perlu dirumuskan kebijakan jangka pendek yang tepat, sinergis dan implementable untuk mengendalikan harga tomat sayur pada bulan Desember 2019.