Manado (ANTARA) - Gempa dengan kekuatan 7,4 skala Richter  yang mengguncang Manado, Minahasa Utara, yang terjadi pada pukul 00.17.43 WITA, menyebabkan sebagian besar warga di dua wilayah itu berhamburan keluar rumah, meskipun tengah malam. 

Warga di pesisir Manado, seperti di Karangria, Sindulang dan Tumumpa, banyak yang keluar untuk melihat kondisi air laut di pantai, untuk memastikan ancaman bahaya. 

Warga Karangria, Tuminting Manado,  Mercy, yang tertidur saat gempa terjadi labgaung terbangun dan melihat keluar rumah untuk.memaatikan kondisi dan melihat banyak warga hang sudah berada di luar rumah. 

Sementara warga di wilayah Minahasa Utara, di perumahan CBA, juga berhamburan keluar rumah saat gempa terjadi karena kuatnya guncangan gempa tersebut. 

Salah seorang penghuni perumahan, Saiful sudah menggendong anak bubgsunya keluar rumah, karena khawatir dengan guncangan yang keras itu. 

"Kami keluar karena khawatir jangan sampai loteng atau plafon  jatuh dan bisa menimpa anak-anak yang ada di rumah, ' katanya. 

Namun setelah menunggu sekitar lima menit dan tidak ada yang jatuh, masuk ke rumah  membawa anak-anaknya untuk tidur. 

Namun sebagian penduduk perumahan yang berlokasi dekat dengan bandara Sam Ratulangi itu, masih ada yang bergadang karena mengikuti pemberitaan dan informasi terkini tentang peringatan tsunami. ***

Pewarta : Joyce Hestyawatie B
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024