Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw berharap pahlawan masa kini memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Bentuk aksi-aksi nyata memperkuat keutuhan NKRI, seperti menolong sesama yang terkena musibah, tidak melakukan provokasi yang dapat mengganggu ketertiban umum, tidak menyebarkan berita hoax, tidak melalukan perbuatan anarkis atau merugikan orang lain," katanya saat membacakan sambutan Menteri Sosial pada peringatan Hari Pahlawan di Manado, Minggu.

Jika dulu semangat kepahlawanan ditunjukkan melalui pengorbanan tenaga, harta bahkan nyawa, maka sekarang untuk menjadi pahlawan, bisa dengan cara menorehkan prestasi di berbagai bidang kehidupan, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, serta membawa harum nama bangsa di mata internasional.

Setiap Hari Pahlawan, seluruh masyarakat Indonesia diingatkan kembali kepada peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya sebagai salah satu momen paling bersejarah dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Pada pertempuran tersebut rakyat bersatu padu, berjuang, pantang menyerah melawan penjajah yang ingin menancapkan kembali kekuasaannya di Indonesia.

"Peristiwa perang mengingatkan kita bahwa kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tidaklah datang begitu saja, namum memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari para pendahulu negeri. Semangat yang ditunjukkan para pahlawan dan pejuang tersebut hendaknya perlu terus ditumbuhkembangkan di dalam hati sanubari segenap insan Warga Negara Indonesia,” kata Kandouw.

Menurut Kandouw, dengan Peringatan Hari Pahlawan diharapkan masyarakat Sulut akan lebih menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan, sebagaimana ungkapan salah seorang "The Founding Fathers" Bung Karno yang menyatakan hanya bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar.

Peringatan momentum bersejarah ini, kata dia, dapat membangkitkan semangat berinovasi bagi anak-anak bangsa menjadi pahlawan masa kini sebagaimana tema "Aku Pahlawan Masa Kini".

Kandouw berharap seluruh masyarakat Sulut meningkatkan kesadaran mencintai tanah air dan menjaganya sampai akhir hayat.

“Jangan biarkan keutuhan NKRI yang dibangun para pendahulu negeri dengan tetesan darah dan air mata menjadi sia-sia. Jangan biarkan tangan-tangan jahil atau pihak yang tidak bertanggungjawab merusak persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.

Lanjut Wagub, jangan biarkan negeri terkoyak, tercerai berai, terprovokasi untuk saling menghasut dan berkonflik satu sama lain.

"Mari kita maknai Hari Pahlawan ini dengan wujud nyata, bekerja dan bekerja membangun negeri menuju Indonesia maju,” katanya.

 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024