Manado (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado dan Kodam XIII Merdeka di Sulawesi Utara (Sulut) memperingati Hari Pahlawan, Minggu.

Kadispen Lantamal VIII Manado Mayor Laut (KH) Samuel Pontoh, di Manado, Minggu, mengatakan dalam peringatan Hari Pahlawan tersebut Lantamal VIII melaksanakan tabur bunga di Perairan Bitung, Sulawesi Utara.

Kegiatan yang berlangsung di geladak Kapal  KRI Abdul Halim Perdanakusuma (AHP-355) tersebut dipimpin Wakil Wali Kota Bitung Maurits Mantiri.

Ia mengatakan upacara tersebut diawali dengan penghormatan kepada para pahlawan dilanjutkan pelepasan karangan bunga ke laut oleh inspektur upacara dan diikuti para para peserta upacara.

Upacara di geladak KRI AHP-355 tersebut diikuti personel Lantamal VIII mulai dari Perwira, Bintara, Tamtama serta Pegawai Negeri Sipil, Kodim 1310/Bitung, Yonmarhanalan VIII, Polairud Polda Sulut, PNS unsur Forkopimda Kota Bitung dan Perwakilan Jalasenastri Korcab VIII DJA II.

Selain upacara tabur bunga tersebut, juga dilaksanakan upacara peringatan Hari Pahlawan di Markas Komando (Mako) Lantamal VIII Kairagi Manado.

"Bertindak sebagai inspektur upacara Komandan Detasemen Markas Komando Lantamal VIII Letkol Laut (KH) Marcelino JS," katanya.

Sementara itu peringatan Hari Pahlawan juga dilaksanakan Kodam XIII Merdeka yang dipimpin Kasdam Brigjen TNI Fajar Setiawan.

Menteri sosial RI Juliari Peter Batubara dalam sambutan dibacakan Kasdam XIII Merdeka mengatakan setiap Hari Pahlawan kita diingatkan kembali kepada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya sebagai salah satu momen paling bersejarah dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Pada pertempuran tersebut rakyat bersatu padu, berjuang, pantang menyerah melawan penjajah yang ingin menancapkan kembali kekuasaannya.
Oleh sebab itu dengan pertempuran itu menyadarkan bangsa Indonesia bahwa kemerdekaan yang diperoleh tidak diberi melainkan butuh pengorbanan dan perjuangan yang tinggi.

“Dengan peristiwa perang tersebut mengingatkan kita bahwa kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tidaklah datang begitu saja, namun memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari para pendahulu kita," katanya.

Ia menyampaikan menjadi pahlawan masa kini dapat dilakukan oleh siapapun warga negara Indonesia, dalam bentuk aksi – aksi nyata memperkuat NKRI, seperti menolong sesama yang terkena musibah, tidak melakukan provokasi yang dapat mengganggu ketertiban umum, tidak menyebarkan berita hoax, tidak melakukan perbuatan anarkis atau merugikan orang lain dan sebagainya.
 

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024