Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) melakukan temu responden guna mendorong pelaku ekonomi di daerah tersebut agar memanfaatkan teknologi digital.

"Temu responden ini sangat penting, karena tanpa rensponden BI tidak bisa melakukan penelitian bahkan mencari solusi guna meningkatkan ekonomi daerah," kata Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Sabtu.

Dengan kerja sama yang baik antara BI dan para responden, maka bisa memberikan dampak cukup besar pada pembangunan Sulut maupun nasional.

Selain memberikan apresiasi, katanya, temu responden ini juga melibatkan pelaku ekonomi agar memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk dan jasanya.

"Sekarang era Revolusi Industri 4.0. Semua lini kehidupan kita berkaitan langsung dengan internet," kata Arbonas.

Arbonas mengatakan, kemajuan teknologi digital merupakan peluang untuk melakukan ekspansi bisnis. Ciptakan 'marketplace', bagaimana produk dan jasa kita dipasarkan secara online," katanya.

BI menghadirkan pemateri yang pakar di bidang teknologi informasi, data driven dan artificial intellegence.

Chief Data Officer Mars Indonesia Digital  Hardy Saputra mengatakan, revolusi industri keempat membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pelaku usaha untuk berkreasi.

"Ciptakan pasar baru dengan memanfaatkan internet," kata mantan pegawai Go Jek ini.

Larissa Pramudita Sidarto, Business Development and Marketing Director Hara mengatakan, semua sektor usaha bisa dikembangkan memanfaatkan teknologi digital.

Katanya, hanya 10 persen dari 38, 7 juta petani di Indonesia yang bisa mengakses layanan pembiayaan perbankan.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024