Manado (ANTARA) - Hujan deras disertai dan angin kencang yang melanda Manado, Rabu, menyebabkan air menggenang tinggi sampai sekitar 40 sampai 45 cm dari tanah.
"Genangan yang lumayan tinggi itu, ternyata lebih disebabkan oleh selokan-selokan yang mampet dan menyebabkan air meluap ke jalan-jalan raya," kata Kepala BPBD Manado, Max Tatahede, melalui staf lapangan, Lee Bawole, di Manado.
Lee yang melakukan pemantauan mengatakan, memang sejumlah wilayah sudah tergenang air karena saluran air banyak yang sudah tertutup termasuk got sudah tertutup endapan tanah dan juga sampah, seperti di Wonasa, Perkamil dan kawasan Tikala, yang lumayan tinggi.
Banjir lokal di Wonasa. (Ist) (1)
Sementara Sekretaris Komisi D DPRD Manado, Zakarias Tatukude, SE, mengingatkan agar hal tersebut menjadi perhatian semua kalangan, supaya penyebab banjir maupun genangan air karena tersumbatnya saluran, dapat diselesaikan.
"Pemerintah harus bisa mengajak semua kalangan untuk memperhatikan hal itu, sebab baru saja hujan sekitar dua jam, air sudah menggenang sehingga menjadi seperti banjir kecil, seharusnya jauh-jauh sebelum masuk musim hujan, hal ini sudah diantisipasi," kata Politisi PDIP Manado itu.
Ko Sun, sapaan akrabnya mengatakan, pemerintah terutama penguasa wilayah mulai dari camat, lurah hingga kepala lingkungan harus segera menggerakkan masyarakat melakukan kerja bakti membersihkan selokan dan semua saluran air sehingga fungsinya kembali normal.
Banjir lokal di beberapa wilayah Manado. (Jo) (1)
"Jangan tunggu dijadikan proyek, padahal bisa dilakukan secara gotong royong dengan masyarakat, supaya meskipun hujan deras tidak ada banjir-banjir lokal atau genangan air yang naik sampai 45 cm di jalan," katanya.
Dia pun mengajak masyarakat di berbagai wilayah Manado, terutama Dapil Tuminting-Bunaken-Bunaken Pulau, untuk melakukan langkah antisipasi bencana dengan membersihkan lingkungan, terutama selokan untuk mengantisipasi banjir lokal. ***
"Genangan yang lumayan tinggi itu, ternyata lebih disebabkan oleh selokan-selokan yang mampet dan menyebabkan air meluap ke jalan-jalan raya," kata Kepala BPBD Manado, Max Tatahede, melalui staf lapangan, Lee Bawole, di Manado.
Lee yang melakukan pemantauan mengatakan, memang sejumlah wilayah sudah tergenang air karena saluran air banyak yang sudah tertutup termasuk got sudah tertutup endapan tanah dan juga sampah, seperti di Wonasa, Perkamil dan kawasan Tikala, yang lumayan tinggi.
Sementara Sekretaris Komisi D DPRD Manado, Zakarias Tatukude, SE, mengingatkan agar hal tersebut menjadi perhatian semua kalangan, supaya penyebab banjir maupun genangan air karena tersumbatnya saluran, dapat diselesaikan.
"Pemerintah harus bisa mengajak semua kalangan untuk memperhatikan hal itu, sebab baru saja hujan sekitar dua jam, air sudah menggenang sehingga menjadi seperti banjir kecil, seharusnya jauh-jauh sebelum masuk musim hujan, hal ini sudah diantisipasi," kata Politisi PDIP Manado itu.
Ko Sun, sapaan akrabnya mengatakan, pemerintah terutama penguasa wilayah mulai dari camat, lurah hingga kepala lingkungan harus segera menggerakkan masyarakat melakukan kerja bakti membersihkan selokan dan semua saluran air sehingga fungsinya kembali normal.
"Jangan tunggu dijadikan proyek, padahal bisa dilakukan secara gotong royong dengan masyarakat, supaya meskipun hujan deras tidak ada banjir-banjir lokal atau genangan air yang naik sampai 45 cm di jalan," katanya.
Dia pun mengajak masyarakat di berbagai wilayah Manado, terutama Dapil Tuminting-Bunaken-Bunaken Pulau, untuk melakukan langkah antisipasi bencana dengan membersihkan lingkungan, terutama selokan untuk mengantisipasi banjir lokal. ***