Manado (ANTARA) - Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, BMKG Sulawesi Utara (Sulut), Carisz Kainama mengatakan, peralihan musim kemarau ke penghujan memengaruhi jarak pandang di Bandara Sam Ratulangi.

"Kondisi ini terjadi beberapa hari belakangan ini, pada saat pesawat akan landing ataupun take off jarak pandang berkurang," sebut Carisz di Manado, Sabtu.

Saat jarak pandang kira-kira 2,0 hingga 2,5 kilometer, pesawat masuk dari landasan pacu bagian Utara, karena di bagian Selatan tertutup mendung.

Meski begitu, lanjut dia aktivitas di Bandara Sam Ratulangi Manado masih berlangsung normal.

"Tidak ada yang membatalkan penerbangan menuju atau dari Bandara Sam Ratulangi. Kalau saat akan berangkat atau mendarat kondisi cuaca di sekitar bandara buruk, pesawat akan holding sementara waktu," jelasnya.

Beberapa wilayah kabupaten dan kota di Sulut mulai memasuki musim penghujan setelah beberapa bulan mengalami kemarau.

Saat memasuki peralihan musim di bulan Oktober ini ini, BMKG Sulut mulai mengeluarkan peringatan dini cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir atau kilat (dimulai sejak 13 Oktober 2019) di sejumlah wilayah.


Terbaru, hari ini hingga pukul 10.20 WITA BMKG Sulut mengeluarkan peringatan dini hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Kepulauan Sitaro (seluruh wilayah), Kabupaten Minahasa Utara (bagian Utara) dan Kota Bitung (seluruh wilayah).

Kondisi cuaca seperti ini dapat meluas ke Kabupaten Kepulauan Talaud (seluruh wilayah), Kabupaten Kepulauan Sangihe (bagian Selatan), dan Kabupaten Minahasa Utara (seluruh wilayah).
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024