Manado (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Manado, menargetkan 120 ribu kepala keluarga di daerah tersebut, masuk dalam data program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga  (PIS-PK) untuk tahun 2020 nanti. 

"Target tersebut harus dicapai sampai semester satu 2020 nanti, dan sekarang kami mengevaluasi capaiannya," kata Kepala Dinkes Manado, dr. Ivan Sumenda Marthen, dalam evaluasi PIS-PK dan BOK di Manado. 

Dia mengatakan, 15 Puskesmas di Manado memberikan laporan capaian pendataan keluarga di wilayah pelayanan masing-masing, dan apa saja kendala yang dihadapi serta solusi yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. 

Kadis Ivan mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi sementara, sampai tanggal 23 Oktober 2019, jumlah KK yang sudah tersentuh pendataan sekaligus pelayanan kesehatan dari rumah ke rumah sebanyak 28.118 di seluruh wilayah Kota Manado, termasuk di tiga Pulau Manado Tua, Bunaken dan Siladen.  Kadis Kominfo Erwin Kontu, hadir sebagai salah pemateri dalam evaluasi PIS-PK di Bapelkes Manado. (jo) (1)
Karena itu menurutnya, sebagai garda terdepan pemerintah dalam urusan pelayanan kesehatan, maka dia mengajak seluruh jajarannya untuk meningkatkan kinerja dalam pelayanan kesehatan dan pendataan langsung dari rumah ke rumah, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sesuai dengan visi dan misi Wali Kota, Vicky Lumentut dan Wakil Wali Kota, Mor Bastiaan. 

"Jangan hanya diam di Puskesmas tetapi harus ikut turun juga melakukan pendataan sehingga target bisa dicapai, saya sendiripun sudah turun di sekitar 10 kelurahan untuk memastikan pendataan  berjalan baik dan kendala apa yang dihadapi di lapangan," katanya. 

Dia  mengakui memang dalam melakukan tugasnya menyambangi rumah-rumah penduduk satu persatu, tetap saja ada kendala yang dihadapi oleh jajarannya, terutama tenaga lapangan, sebab ada yang tak percaya dan menganggap penipu serta mengira sebagai penagih utang, bahkan ada melepaskan sengaja anjing untuk menakut-nakuti petugas. 

"Karena itu kami pun menyarankan Puskesmas melakukan langkah cepat dengan menyurati pemerintah setempat termasuk para tokoh agama menyampaikan hal tersebut, agar bisa membantu menginformasikan kepada masyarakat sehingga bersedia menerima petugas untuk mendata dan memberikan layanan kesehatan," katanya.  Suasana Evaluasi PIS-PK di Bapelkes Manado. (jo) (1)
Di sisi lain, dr Ivan mengatakan, nantinya data dari Dinkes itu akan diintegrasikan dalam aplikasi Panada atau portal analisis data berbasis peta milik pemerintah kota Manado, sehingga memudahkan semua mengakses data. 

Kepala Bidang Kesehatan Dinkes Manado, dr. Jimmy Lalita, mengatakan secara rinci seluruh tim di 15 Puskesmas sudah mulai melakukan pendataan sejak awal tahun ini. 

"Tetapi memang ada saja halangan yang dihadapi, tetapi kami sudah mengingatkan, bahwa hal tersebut penting sebab juga merupakan salah satu poin penting dalam pemeriksaan BPK," katanya. 

Dia mengatakan memang ada beberapa Puskesmas yang pergerakan pendataannya lambat, namun sebaliknya juga cepat, karena itu dia mengingatkan para kepala Puskesmas memaksimalkan kerja, supaya sama-sama mendorong suksesnya PIS-PK di Manado.

Ikut hadir sebagai pemberi materi dalam sosialisasi tersebut adalah Erwin Kontu, SH, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika tentang call center 112 serta Kepala Bapellitbangda Manado, Dr. Liny Tambajong. *** 
 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024