Manado (ANTARA) - Sebanyak 38 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) secara sukarela mundur tak mau menerima lagi bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Mereka memutuskan diri untuk mandiri," sebut Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven OE Kandouw menghadiri acara "Family Gathering" dan Graduasi Mandiri KPM-PKH di Kota Bitung, Selasa.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang menjabat Ketua DPRD Provinsi Sulut periode 2014-2015 itu memberikan apresiasi atas kemauan dan keberhasilan masyarakat lepas dari bantuan PKH.

"Keluar dari kemiskinan tergantung dari diri sendiri. Bantuan dari pemerintah tidak selamanya diberikan, makanya harus ada upaya untuk keluar dengan jalan bekerja, bekerja dan bekerja," sebutnya.

Menurut Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulut itu, jenis kemiskinan antara lain kemiskinan situasional, struktural dan kultural serta absolut.

"Saya yakin di Kota Bitung jenis-jenis kemiskinan itu sudah tidak ada. Kalaupun masih ada itu hanya kemiskinan absolut yakni susah mendapatkan air bersih dan aliran listrik," ujarnya.

Kadis Sosial Pemprov Sulut, Rinny Tamuntuan menyebutkan, di Kota Bitung tercatat sebanyak 544 KK yang menerima PKH.

"Kita berharap makin banyak keluarga penerima yang bisa mandiri berkat program PKH ini," harapnya.

Acara "Family Gathering" dan Graduasi Mandiri Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) ikut dihadiri Wakil Wali Kota Bitung Maurits Mantiri dan Asisten Satu Pemprov Sulut Edison Humiang, Kadis Sosial Pemprov Sulut Rinny Tamuntuan serta Kapolres Bitung AKBP Stefanus Michael Tamuntuan.*

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024