Manado (ANTARA) - Nilai neraca perdagangan Sulawesi Utara (Sulut) yang diukur melalui penghitungan net ekspor pada Agustus 2019 mengalami surplus, senilai 30,42 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Sulut alami surplus karena kinerja ekspor lebih tinggi dari impor yakni, ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada Agustus 2019 tercatat sebesar 55,26 juta dolar AS, sementara impornya senilai 24,84 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Ateng Hartono di Manado, Selasa.

Dia mengatakan nilai ini mengalami penurunan dibandingkan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat senilai 59,07 juta dolar AS. Namun masih lebih kecil nilainya bila dibandingkan dengan Agustus 2018, mengalami penurunan dari 67,5 juta dolar AS (y on y).

Ateng menjelaskan komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Agustus 2019 tetap diduduki oleh lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), senilai 21,81 juta dolar AS, atau sebesar 39,48 persen dari total ekspor.

Sedangkan, katanya, untuk komoditas impor terbesar adalah mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 27), senilai 12,06 juta dolar AS, atau sebesar 48,57 persen dari total impor.

Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Sulawesi Utara pada Agustus 2019 adalah Singapura, senilai 10,32 juta dolar AS, atau sebesar 18,68 persen dari total ekspor.

Dan, katanya, sedangkan negara pemasok terbesar pada bulan Agustus adalah negara China, senilai 12,06 juta dolar AS, atau sebesar 48,54 persen dari total impor.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024