Minahasa Utara (ANTARA) - Pembangunan bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut) selain untuk menyediakan air baku bagi masyarakat juga dapat  mengendalikan bencana banjir di Kota Manado.

"Bendungan ini dibangun sebagai pengendali banjir karena memang sejarahnya banjir bandang pernah menghantam Kota Manado pada tahun 2014," kata Site Administration Manager Bendungan Kuwil PT Nindya Karya, Ajir Julian, di Manado, Kamis.

Saat banjir yang terjadi di Kota Manado, lima tahun lalu diinformasikan berasal dari Danau Tondano, sehingga pembangunan bendungan Kuwil optimistis bisa mengendalikan luapan air yang melalui sungai Tondano.

Selain mengendalikan banjir, bendungan ini juga dirancang untuk menyediakan air baku bagi masyarakat yang ada di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, serta Kota Bitung (Kawasan Ekonomi Khusus) sebesar 4,5 meter kubik per detik.

Selain itu, mampu menyediakan pasokan listrik karena akan dibangun pembangkit mikrohidro 2 x 0,7 megawatt serta menjadi salah satu destinasi pariwisata alternatif di Sulawesi Utara.

Julian menambahkan, pembangunan bendungan Kuwil Kawangkoan adalah pertama di Sulawesi Utara dan ketiga di Sulawesi setelah bendungan Karalloe Satu dan Karalloe Dua di Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dia berharap, ke depan keberadaan bendungan ini lebih dinikmati masyarakat walaupun awal pembangunannya sempat ada pro dan kontra.

"Pasti banyak manfaatnya dan memang seiring waktu banyak masyarakat yang mengerti fungsi bendungan ini," sebutnya.

Progres fisik paket dua setelah ditandatangani kontrak pada 26 Juli 2016 telah mencapai sekitar 66 persen, sementara serapan anggaran menyentuh angka 57 persen dari total anggaran sebesar Rp640 miliar.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024