Manado (ANTARA) - Tabungan (Current Account Saving Account/CASA) masih mendominasi Dana Pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perbankan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Saat ini jumlah tabungan perbankan Sulut hingga semester I tahun 2019 mencapai Rp12,32 triliun dan Giro sebesar Rp4,85 triliun, sedangkan deposito hanya Rp8,98 triliun," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo Maluku Utara Slamet Wibowo di Manado, Selasa.

Slamet mengatakan untuk jumlah rekening tabungan sebanyak 2,82 juta, giro 33.035 dan deposito hanya 22.544.

"Peningkatan pertumbuhan CASA perbankan Sulut, sangat diapresiasi, karena perbankan bisa bertahan disaat krisis sekalipun," jelasnya.

Karena, katanya, dana murah walaupun hanya kecil-kecil, tapi akan berdampak pada kinerja perbankan secara keseluruhan.

Semakin besar komposisi dana murah (CASA) dalam sebuah emiten perbankan, katanya, maka semakin besar pula potensi laba yang dapat diperoleh dari penyaluran kredit.

DPK yang terus mengalami pertumbuhan, katanya, menandakan kepercayaan masyarakat akan jasa keuangan semakin tinggi. Otomatis mampu meningkatkan inklusi maupun literasi keuangan.

OJK optimistis DPK perbankan di Sulut bisa tumbuh dua digit. OJK tetap mendorong perbankan untuk meningkatkan layanan yang cepat mudah dan murah.

"Pertama targetnya adalah jumlah rekening terlebih dahulu, permudah dan cepat, misalnya pembukaan rekening via mesin digital," kata Slamet.

Selanjutnya nilai nominal akan mengikuti bahkan produk layanan lain juga akan mengikuti sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

Saat ini, katanya, jumlah bank di Sulut sebanyak 31 titik, dengan satu kantor pusat, sebanyak 62 kantor cabang, 179 kantor cabang pembantu dan 122 kantor kas.

Pewarta : Jerusalem Mendalora
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024