Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melakukan edukasi tentang kebanksentralan kepada mahasiswa Universitas Kristen Indonesia di Tomohon (UKIT), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Kami melakukan ini, sehingga sejak masih mahasiswa, sudah tahu dan paham soal bank sentral," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Senin.

Arbonas mengatakan ini juga bisa memahami apa peran BI terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Kegiatan kuliah umum, ini dilakukan, sehingga mahasiswa juga akan mampu memahami aktivitas perekonomian dan perbankan," jelasnya.

Edukasi dan sosialisasi kebanksentralan ditujukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tugas dan fungasi BI sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal , yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Dia menjelaskan dalam hal ini juga yang terpenting akan ciri-ciri keaslian uang rupiah.


Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.

Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.

BI Sulut rutin melaksanakan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah, apalagi uang baru emisi 2016.

Dia menjelaskan, ciri-ciri keaslian uang rupiah bisa dilihat melalui bahan yang digunakan, desain dan ukuran, serta tekni cetak. Selain itu, katanya, untuk mengenali uang bisa dilakukan dengan cara dilihat dari warna, benang pengaman, optical variable ink (OVI), cetak pelangi (rainbow printing).

Cara lainnya dengan diterawang karena pada setiap uang terdapat tanda air (watermark) yaitu suatu gambar tertentu ayng akan terlibat bila diterawangkan ke arah cahaya, umumnya berupa gambar pahlawan.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024