Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) meningkatkan sosialisasi Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar lelang Komoditi Agro (PLKA) di kepulauan daerah tersebut yang dinilai masih minim.

"Makin banyak petani dan masyarakat yang memahami SRG dan PLKA, akan mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan di Sulut, khususnya wilayah kepulauan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny karouw di Manado, Kamis.

Jenny mengatakan sosialisasi SRG dan PLKA kepada petani, pembeli dan calon pengelola di Kabupaten Kepulauan Sangihe dirasa sangat penting untuk dilakukan.



Kegiatan ini dilakukan, guna mengantisipasi harga komoditas jika anjlok, ada fasilitas gudang untuk menyimpannya, dan resinya bisa dijadikan jaminan.

"Sehingga, sangat penting mempertemukan pembeli, penjual dan calon pengelola gudang, kami sangat berharap ada pengusaha yang mau mengelola gudang SRG di Kabupaten Minahasa Selatan dan Bolmong," tambahnya.

Jenny mengemukakan diharapkan semua kabupaten kota akan semakin paham dan bisa disosialisasikan kepada petani, pedagang dan pelaku usaha di kabupaten/kota.

PLKA telah diatur dalam UU No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, bahwa pemerintah dan pelaku usaha secara sendiri-sendiri atau bersama mengembangkan sarana perdagangan, antara lain PLKA.

Dengan revitalisasi PLKA, maka pemerintah akan menjadi fasilitator saja, dan pihak swasta yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

SRG akan terus disosialisasikan, karena pelaksanaan PLKA sangat berhubungan langsung dengan SRG, sehingga implementasi sistem ini, harus segera dilakukan.

Implementasi SRG, akan dilakukan agar mampu membantu petani jika harga di pasaran anjlok, produknya bisa disimpan dalam gudang, dan nanti dikeluarkan jika harga semakin membaik.

Dia mengatakan barang yang dapat disimpan dalam SRG yakni gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut dan garam.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024