Manado (ANTARA) - Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) masih optimistis dapat menggenjot laju pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2019, setelah sebelumnya mengalami perlambatan.

Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata Dino Gobel di Manado, Rabu mengatakan meski mengalami perlambatan, pertumbuhan ekonomi Sulut masih memiliki sejumlah harapan dari berbagai sektor, terutama sektor pariwisata.

Dia mengatakan terlihat sekali ini kontribusi sektor jasa yang identik dengan pariwisata, baik itu sektor akomodasi makanan dan minum maupun sektor jasa dan transportasi itu ada pertumbuhan, termasuk juga perikanan.

“Hotel dan restoran itu konsumsi tinggi, ini berdampak terhadap ekonomi kerakyatan, ini tepat bahwa membangun pariwisata tidak hanya menguntungkan kalangan tertentu," katanya.

Hal ini, katanya, berkontribusi kepada nelayan, terlihat juga dari Nilai Tukar Nelayan Sulut cenderung bergerak ke atas.

Dia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Sulut dan Pemerintah Daerah juga tengah merumuskan aturan tata niaga pariwisata untuk terus memaksimalkan peranan sektor itu. Salah satu fokus utama pembenahan aturan adalah pengelolaan kawasan wisata Bunaken.

Saat ini, lanjutnya, ada sekitar sembilan lembaga yang saling tumpang tindih mengelola kawasan tersebut. Gubernur Sulut Olly Dondokambey tengah mengupayakan efisiensi pengelolaan Bunaken melalui satu badan otoritas.

“Pemerintah Daerah, Kota, Kementerian, BPN, macam-macam punya kewenangan di sana. Pak gubernur sedang meminta otorita khusus untuk itu. Kemudian kedua kita melakukan sinergi konsep Satgas Pariwisata untuk mengatur masuk keluarnya turis,” jelasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut secara kumulatif pertumbuhan ekonomi pada semester I/2019 tercatat sebesar 6,02 persen. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, capaian tersebut tercatat lebih rendah.

Pertumbuhan ekonomi secara tahunan pada kuartal II/2019 sebesar 5,48 persen juga tercatat melambat. Pada kuartal II/2018, pertumbuhan ekonomi Bumi Nyiur Melambai tercatat sebesar 5,83 persen secara tahunan.

Jasa lainnya mencatatkan pertumbuhan sebesar 9 persen pada semester I/2019, sedangkan penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 6,35 persen. Di sisi lain, tiap-tiap sektor transportasi dan pergudangan dan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 3,1 persen dan 6,35 persen.

Secara kumulatif, sumber pertumbuhan dari sektor transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, dan jasa lainnya hanya mencapai 0,76 persen dari pertumuhan sebesar 5,48 persen.

Pewarta : Jerusalem Mendalora

Copyright © ANTARA 2024