Manado (ANTARA) - Ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan II-2019 dibanding triwulan II 2018 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,48 persen. 

"Pertumbuhan ini didukung oleh hampir semua lapangan usaha kecuali lapangan usaha industri pengolahan dan jasa keuangan dan asuransi yang mengalami penurunan, masing-masing sebesar 4,43 persen dan 7,92 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Senin.

Dia mengatakan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 11,48 persen, diikuti jasa pendidikan sebesar 9,56 persen, perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 9,24 persen. 

Tingginya pertumbuhan lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib didorong oleh realisasi anggaran belanja pegawai baik APBD dan APBN yang relatif meningkat.

Perekonomian Sulawesi Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II 2019 mencapai Rp31,37 triliun dan atas
dasar harga konstan 2010 mencapai Rp21,53 triliun.

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara triwulan II 2019 tumbuh sebesar 5,03 persen (q-to-q). Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa hal, utamanya efek musiman hari
raya yang jatuh pada triwulan II-2019 yang mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 22,27 persen, sehubungan dengan pencairan tunjangan hari raya bagi PNS, TNI dan Polri.

Ekonomi Sulawesi Utara triwulan II-2019 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 5,03 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa hal. 

Momen penerimaan THR Ramadhan, hari raya idul fitri dan menjelang tahun ajaran baru yang jatuh pada triwulan II-2019 merupakan pendorong pertumbuhan aktivitas ekonomi di triwulan ini.

Secara kumulatif, ekonomi Sulawesi Utara semester I 2019 dibandingkan semester I 2018 tumbuh sebesar 6,02 persen.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh sebesar 9,61 persen, diikuti lapangan usaha pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang yang tumbuh sebesar 9,40 persen, kemudian lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh sebesar 9,00 persen.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024