Manado (ANTARA) - Perusahaan financial technology/fintech IDana melakukan ekspansi pinjaman berbasis digital di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Adrian Gunadi di Manado, Jumat, mengatakan bahwa sebagai perusahaan fintech baru dan berkembang di Indonesia, iDana, melalui produknya Cairin berupaya  memanfaatkan momentum kegiatan Fintech Fest 2019  sebagai awal debutnya membuka pasar produk pinjaman berbasis digital di wilayah Manado.

"Acara ini nasional, dan diikuti banyak fintech dan berupaya melakukan ekspansi bisnis di Manado," katanya.

Melalui kegiatan itu, IDana berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat Sulawesi Utara khususnya Manado dan sekitarnya tentang fintech, dan memberikan konsultasi kepada masyarakat mengenai pinjaman fintech dan penggunaannya secara bijak, bahkan dapat langsung mencoba mendapatkan manfaat memiliki produk iDana melalui Cairin.

Masyarakat juga diharapkan terbantu untuk mengeksplorasi dan memiliki model bisnis yang tidak lagi tradisional tetapi lebih maju karena didukung pembiayaan berbasis digital. Idana mengikuti Fintech Fest 2019 di Manado, Sulut. (1)
iDana sebagai produk fintech di Indonesia memperoleh nomor aplikasi pendaftaran bisnis no.99 dan secara resmi diumumkan oleh OJK pada April 2019. Melalui salah satu produk digitalnya, Cairin, memberikan pelayanan keuangan digital secara nasional. Pelayanan keuangan yang diberikan oleh Cairin merupakan pinjaman tunai dan mudah diakses secara online sejak 2019.

Permintaan masyarakat yang terus meningkat membuat iDana terus berbenah diri, baik melalui teknologi, sampai kepada sumber daya manusia yang disiapkan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan keuangan secara cepat dan mudah.

Diharapkan di masa depan, produk besutan iDana, Cairin, dapat terus mempromosikan pengembangan industri pinjaman fintech di Indonesia salah satunya melalui Fintech Fest. Apalagi melihat perkembangan industri teknologi informasi dan peningkatan pasar keuangan di Indonesia tumbuh sangat signifikan.

Pangsa pasar Indonesia yang dinilai terus berkembang dan membuat beberapa perusahaan raksasa tidak hanya dari Indonesia tetapi seperti negara Cina sebut saja Alibaba, Tencent, WeShare dan Mint Quntum mempercepat langkah penetrasi mereka masuk ke pasar keuangan digital di Indonesia.

Jumlah pengguna internet di Indonesia yang sangat tinggi akan berpengaruh terhadap penerimaan masyarakat akan teknologi keuangan khususnya pinjaman online P2P. Fondasi yang kuat dari pemerintah melalui kebijakan regulasi-regulasinya, serta peraturan yang mengikat perusahaan penyelenggara usaha pinjaman online, akan menambah kepercayaan masyarakat menggunaan pelayanan pinjaman online. Ini artinya peluang baik dan lebih banyak ruang berkembang bagi perusahaan fintech di Indonesia termasuk iDana.

Fintech Fest 2019, akhirnya terselenggara di kota Manado, Sulawesi Utara. Sebuah kegiatan keuangan nasional yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Dalam acara ini, iDana melalui produk fintech terkininya, Cairin, tampil perdana sebagai salah satu anggota tetap dalam asosiasi ini. Sebagai produk resmi dibawah pengawasan OJK, Cairin tampil memperkenalkan dirinya bersama kalangan UKM dan pemerintah keuangan setempat khususnya OJK.

Hadir juga sebagai pembicara dalam acara ini, mewakili pemerintahan dan kalangan asosiasi, Kepala Eksekutif IKNB OJK, Riswinandi, Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hendrikus Passagi, Asisten 2 Setdaprov Sulawesi Utara M Rudy Mokoginta, Kepala Eksekutif Pengawas Bank OJK Heru Kristiyana, dan Dedi Isman dari Asbanda.

Sebuah seminar bertema “Membuka Potensi Regional dengan Pinjaman Fintech” yang menjadi pembuka kegiatan ini, jelas memberikan pengetahuan mengenal produk-produk finansial digital yang tengah marak berkembang, serta pemanfaatannya secara bijak sampai pada resikonya kepada para partisipan yang hadir di Four Points Hotel Manado.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024