Manado (ANTARA) - Pemangku kepentingan atau stakeholder soal lingkungan menggelar diskusi  penanganan sampah di kawasan Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara.

Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Dr Farianna Prabandari SHut MSi, di Manado, Kamis mengatakan, hadir pada diskusi itu perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, akademisi Universitas Sam Ratulangi, Balai Taman Nasional Bunaken, Pemerintah Kota Manado, TNI-AL serta komunitas bank sampah.

Ia menjelaskan, pada diskusi di Aula Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado  yang digelar Rabu (10/7) itu sejumlah masalah sampah laut dibahas.

Masalah itu antara lain 80 persen sampah daratan yang mengancam Taman Nasional Bunaken, rendahnya kesadaran masyarakat memilah sampah, sanksi pembuang sampah di sungai dan laut, serta prasarana penunjang pengendalian sampah laut.

"Apabila sampah tidak dikendalikan akan mengakibatkan kerusakan di tempat wisata, punahnya biota laut, dan gangguan kesehatan pada manusia," ujarnya.

Fariana dalam diskusi tersebut berharap tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam pemahaman dan pengendalian permasalahan sampah, serta peningkatan produktivitas secara tradisional mencapai kemandirian finansial dengan tidak merusak lingkungan.

"Kami telah melaksanakan beberapa langkah meningkatkan partisipasi masyarakat, bersih sampah rutin setiap hari dengan kapal pengangkut, perjanjian kerja sama dengan instansi terkait, hingga pelatihan pengelolaan sampah," ujarnya.

Menurut dia, untuk menurunkan jumlah sampah yang ada di kawasan Taman Nasional Bunaken, memerlukan penanganan sampah menyeluruh dari hulu sungai sampai hilir serta kerja sama para pihak.

"Dari beragam upaya yang dilakukan itu diharapkan muncul perubahan mindset masyarakat dari destruktif ke arah keterlibatan dalam pengelolaan dan juga kesadaran sendiri menjaga lingkungan," ujarnya.

Dia juga berharap, semakin banyak bank sampah di hulu, pengenaan sanksi kepada pembuang sampah di sungai/laut sebagaimana diatur dalam perda, serta penataan rumah sepanjang sungai dari membelakangi sungai menjadi menghadap sungai serta menambah tim patroli kebersihan.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024