Manado (ANTARA) - Harga tomat yang mencolok memicu Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami inflasi Juni 2019 sebesar 3,6 persen dan tertinggi secara nasional.

"Di bulan Juni 2019, yang mengalami peningkatan harga cukup tinggi hanya tomat, sehingga ada peluang bisa diturunkan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Senin.

Ateng mengatakan inflasi Kota Manado pada bulan Juni 2019 mengalami Inflasi sebesar 3,6 persen, inflasi tahun kalender sebesar 4,77 persen dan inflasi “year on year” sebesar 5,10 persen.

Penyumbang Inflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Juni 2019 yaitu tomat sayur sebesar 3,4514 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah cabai rawit sebesar 0,3128 persen.

Inflasi Kota Manado pada bulan Juni 2019 disebabkan adanya peningkatan indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 13,73 persen, kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 1,77 persen, kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,22 persen, kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,19 persen.

Untuk kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen dan kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,03 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan/andil terbesar terhadap inflasi Kota Manado adalah tomat sayur sebesar 3,4514 persen, cakalang/sisik sebesar 0,1946 persen, jeruk nipis/limau sebesar 0,0836 persen, shampo sebesar 0,0494 persen, lemon sebesar 0,0291 persen, bawang merah sebesar 0,028 persen, biji nangka/kuniran sebesar 0,0276 persen, cabai merah sebesar 0,0246 persen, martabak sebesar 0,0246 persen, dan semangka sebesar 0,023 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi terbesar adalah cabai rawit sebesar 0,3128 persen, bawang putih sebesar 0,106 persen, ikan tindarung sebesar 0,0623 persen, anggur sebesar 0,0407 persen, telur ayam ras sebesar 0,0234 persen, angkutan udara sebesar 0,0189 persen, cakalang asap sebesar 0,0188 persen, kangkung sebesar 0,0186 persen, wafer sebesar 0,0152 persen dan pengharum/pelembut cucian sebesar 0,0085 persen.




   

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024